Sukses

WhatsApp OS Symbian 'Tutup Buku' Akhir Tahun Ini

Masih pakai WhatsApp OS Symbian? Siap-siap, karena layanan pesan instan tersebut bakal 'tutup buku' akhir tahun ini.

Liputan6.com, California - Meski iOS dan Android kini menjadi sistem operasi (OS) terpopuler, masih ada saja orang-orang yang 'betah' memakai ponsel bersistem operasi Symbian.

Ya, OS yang satu ini merupakan OS yang sempat hadir di beberapa merek ponsel populer seperti Nokia dan Sony Ericsson di era awal 2000an.

Nyatanya, sudah banyak developer aplikasi mulai meninggalkan OS lawas ini karena ekosistem Symbian yang diklaim tak lagi menjanjikan.

Salah satunya WhatsApp. Layanan pesan instan ini dengan resmi mengumumkan bahwa mereka akan berhenti beroperasi di akhir tahun ini, tepatnya pada 31 Desember 2016. Ini artinya, bagi kamu pengguna WhatsApp di OS Symbian tidak akan bisa berkirim pesan setelah tanggal tersebut.

Mengutip laman Ubergizmo, Rabu (13/7/2016), WhatsApp memberikan pengumuman resmi kepada pengguna OS Symbian terkait penutupan layanannya. "Dengan berat hati, Anda tidak akan bisa menggunakan WhatsApp setelah 31/12/2016 karena kami tak lagi mendukung OS Symbian," tulis pihak WhatsApp.

Sebelumnya, WhatsApp memang sudah memberikan imbauan bahwa mereka tidak akan fokus ke OS tersebut. Hanya saja, pihak WhatsApp saat itu tidak menyatakan bahwa mereka akan hengkang dari Symbian.

Tutupnya layanan WhatsApp di OS Symbian sebetulnya bukan menjadi kabar mengejutkan. Sebab, jumlah terbanyak pengguna WhatsApp justru datang dari perangkat iOS dan Android. Aplikasi chatting yang dimiliki oleh Facebook tersebut bahkan berhasil mencatat rekor dengan jumlah pengguna mencapai 1 miliar.

Sebagai gambaran, dengan jumlah 1 miliar orang, berarti hampir 1 dari 7 orang di seluruh dunia telah menggunakan WhatsApp.

Capaian ini juga disebut jadi berita gembira untuk Facebook sebagai pemilik WhatsApp. Sebab, keberhasilan ini telah menjadikan WhatsApp sebagai salah satu platform komunikasi yang paling banyak digunakan. Bahkan, jumlah ini menyaingi kepopuleran Facebook Messenger yang hanya memiliki 800 juta pengguna.

(Jek/Ysl)