Sukses

Gempita, Layanan Streaming Musik Kolaborasi Bekraf dan Telkom

Salah satu fokus layanan yang masih dikembangkan ini adalah memberikan informasi yang transparan untuk para musisi Tanah Air

Liputan6.com, Jakarta - Pasar indonesia yang potensial ternyata menarik minat 'para penyedia layanan streaming musik luar negeri. Saat ini, layanan seperti Joox, Guvera, Yonder, dan Spotify telah melebarkan sayapnya ke Tanah Air.

Maka itu, Badan Kreatif Nasional (Bekraf) bekerja sama dengan Telkom turut mengembangkan aplikasi streaming musik sendiri yang bernama Gempita. Kehadiran aplikasi ini diharapkan dapat menekan angka pembajakan di Indonesia.

Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Sungkari menuturkan saat ini ada pergesaran tren yang terjadi di pasar Indonesia. Konsumen tak lagi mendengarkan musik dengan membeli CD, tapi melalui layanan streaming musik yang lebih mudah pembayarannya.

"Fokusnya adalah musisi Indonesia diberi informasi yang lebih transparan. Lewat digital, seorang penulis lagu bisa langsung tahu jumlah pengguna yang mendengarkan lagunya," ujarnya saat ditemui tim Tekno Liputan6.com di Jakarta, Senin (26/7/2016), kemarin.

Dari situ, musisi juga bisa langsung mendapatkan royalti dari jumlah pendengar lagunya. Meskipun nilainya lebih kecil, tapi informasi yang didapatkan musisi lebih transparan. Informasi itu yang sulit ditemui saat penjualan dilakukan dalam bentuk album fisik.

"Bagi para musisi informasi yang transparan itu penting," ucapnya. Di samping itu, musisi juga mendapat perlakuan lebih adil. Tak hanya penyanyi, melalui cara ini diharapkan juga dapat melindungi hak penulis lagu termasuk artis pendukung.

Pun demikian, Heri tak menutup kemungkinan para musisi yang ingin memasarkan lagunya di layanan streaming musik asing. Menurutnya, layanan ini tak menghalangi musisi yang ingin memperdengarkan lagunya di luar negeri.

Dari segi konsumen sendiri, salah satu keunggulan yang bisa didapatkan adalah biaya yang berlangganan yang lebih murah. Meskipun belum dapat dipastikan biayanya, kualitas aplikasi ini juga terus ditingkatkan.

"Soal biaya memang belum dapat dipastikan karena memang belum rilis. Mudah-mudahan akhir tahun ini sudah bisa meluncur," ujarnya mengakhiri pembicaraan.

(Dam/Cas)