Liputan6.com, Jakarta - Eragano, perusahaan rintisan di bidang teknologi pertanian (agritech startup), baru saja meraih suntikan pendanaan awal dari East Ventures. Dana ini akan digunakan untuk menambah jumlah tim operasional dan meningkatkan pengembangan teknologi aplikasi Eragano dan marketplace untuk musim tanam berikutnya.
Petani kecil merupakan target produk Eragano, yang jumlahnya lebih dari 15 persen dari populasi penduduk Indonesia. Adapun solusi yang ditawarkan Eragano adalah aplikasi mobile (Android) yang menjadi solusi dari hulu ke hilir bagi para petani.
Solusi ini meliputi pengadaan sarana produksi pertanian, jadwal bertani, hingga penjualan hasil panen. Selain itu Eragano membantu dalam hal pembiayaan dan jaminan finansial melalui kredit mikro dan asuransi pertanian bagi para petani.
"Sebelum ada Eragano, para petani hanya mengandalkan instingnya untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi, atau berkonsultasi dengan penjual pestisida, yang tentunya lebih condong mempromosikan produk yang mereka jual. Perbedaan dan keterbatasan sumber informasi juga merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi petani," ujar Aris Hendrawan, COO di Eragano, kepada Tekno Liputan6.com.
Baca Juga
Eragano memiliki visi merevolusi industri pertanian menjadi lebih berkelanjutan. "Para petani yang mempunyai modal kecil, selama ini selalu ditekan rentenir dan tengkulak. Mereka terpaksa membeli sarana produksi tani dengan harga mahal, tetapi menjual hasil panen dengan harga sangat murah. Mereka juga menghadapi keterbatasan akses untuk mengajukan kredit mikro dan risiko kerugian finansial, jika gagal panen," tutur Stephanie, CEO di Eragano.
Oleh karena itu, menurut Stephanie, Eragano memiliki kesempatan untuk membuat dampak signifikan bagi kehidupan para petani di seluruh Indonesia.
38 petani saat ini sudah bergabung dengan Eragano. Mereka menggarap lahan seluas 19 hektare di daerah Pangalengan dan Lembang, Jawa Barat. Fokus komoditas mereka saat ini adalah kentang, cabai, bawang merah, tomat hingga kubis.
Panen pertama yang dilakukan pada pertengahan bulan Juli menghasilkan cabai sebanyak 1,5 ton. Kemudian, hasil panen dijual di EraganoStore, sebuah marketplace B2B yang menyalurkan hasil panen petani ke hotel, restoran, dan katering.
"Ladang cabai seluas 3 hektar milik saya dipanen untuk mencukupi permintaan selama bulan Ramadan. Keuntungan saya meningkat sebanyak 30 persen setelah menjual hasil panen saya melalui aplikasi pintar ini dibanding menjualnya dengan cara biasa,” kata Pipit Chandra, salah satu petani Eragano.
(Why/Isk)