Liputan6.com, Bandung - Ramainya tagar #BalikinKTPGue ternyata memang banyak digerakkan oleh netizen sungguhan, sekalipun hampir 40 persen di antaranya berasal dari akun bot.
Denny Charter, Direktur Eksekutif Indexpolitica, penyedia platform analisis big data, mengatakan bahwa pihaknya mengumpulkan data percakapan di media sosial dalam dua hari terakhir.
Hasilnya, kata dia, 47,18 persen yang memasang tagar tersebut adalah netizen sungguhan. Mereka kemungkinan besar memang menyatakan kekecewaannya dan penuh kesadaran memasang tagar tersebut.
"Sebanyak 14,79 persen lainnya adalah buzzer, terindikasi satu orang minimal punya dua akun, mereka yang dibayar guna meramaikan tagar tersebut. Lalu 38,03 persen sisanya berasal dari bot, yang menggunakan mesin agar bisa berkicau otomatis dan jadi ramai," ujar Denny kepada Tekno Liputan6.com, Jumat (29/7/2016) sore.Â
Baca Juga
Denny melanjutkan, bot ini bisa diatur oleh peranti lunak tertentu, termasuk menentukan jam dan redaksi bahasa, sehingga validitas dan keaslian kontennya diragukan atau dalam kata lain digerakkan oleh orang yang kontra Ahok.
"Tagar sebenarnya memang bisa diatur, bisa di-setting. Tidak semuanya alamiah, tapi belum tentu pula semuanya rekayasa. Yang pasti, apa pun polanya, semua bisa menjadi trending topic," tutur Denny melanjutkan penjelasannya.
Ia menduga 47,18 persen netizen sungguhan bisa jadi berasal dari simpatisan Ahok yang kecewa dengan keputusan Ahok memilih jalur partai politik. Atau, bisa juga berasal dari netizen yang sejak semula kontra Ahok dan memanfaatkan momentum ini.
Sebelumnya Indexpolitica juga mencatatkan data bahwa kebanyakan akun yang meramaikan tagar tersebut memang berasal dari Jawa Barat, bukan dari DKI Jakarta yang dipimpin oleh Ahok.Â
(Msu/Why)