Liputan6.com, Jakarta Peneliti keamanan komputer, Jeremy Galloway, menyarankan agar tidak sembarangan menggunakan layanan internet WiFi saat menginap di tempat yang disewa melalui layanan Airbnb. Ia menilai, bisa saja WiFi di tempat-tempat tersebut sudah disusupi oleh penjahat cyber.
Saran itu disampaikan dalam sebuah presentasi di konferensi keamanan cyber Black Hat di Las Vegas, Amerika Serikat.
Ia menekankan betapa mudahnya seseorang yang pernah singgah di penginapan Airbnb untuk menyusup ke mesin WiFi rumah dan memata-matai pemilik rumah dan tamu-tamu lain.
Orang-orang jahil tersebut dengan mudahnya bisa mengendalikan router WiFi rumah dan menekan tombol reset-nya. Kemudian menggunakan sebuah fitur untuk remote access (dapat mengakses perangkat tersebut dari jauh).
Jika sudah begitu, data-data orang yang menggunakan WiFi bersangkutan sangat mungkin bisa diakses, misalnya rekening bank dan email.
"Berhati-hatilah dan jangan mudah percaya. Saat ini sangat mudah bagi penyerang untuk memiliki data-data Anda," ungkap Galloway seperti dikutip dari Money CNN, Senin (8/8/2016).
Jika Anda tak ingin menjadi korban, ia menyarankan orang-orang yang menggunakan layanan Airbnb untuk menggunakan layanan pelindung seperti VPN ketika terhubung ke online atau smartphone sendiri sebagai hotspot internet.
Baca Juga
Bagi pemilik penginapan, disarankan untuk selalu memperhatikan router WiFi mereka.
Isu keamanan mengenai WiFi umum sebenarnya sudah sering menjadi perbincangan hangat. Bukan hanya di penginapan-penginapan Airbnb, tapi juga tempat yang kerap dikunjungi banyak orang, seperti kedai kopi. Namun menurut Galloway, orang-orang biasanya tidak berpikir WiFi pribadi pemilik rumah bisa menjadi "wilayah berbahaya".
Menanggapi isu tersebut, pihak Airbnb mengatakan bahwa telah menyarankan pemilik rumah untuk menyimpan router WiFi mereka dengan aman dan jauh dari jangkauan tamu. Pemilik rumah juga disarankan mengubah password setiap kali tamu telah pergi.
"Kami sangat memperhatikan persoalan serangan cyber dan pencurian identitas dengan sangat serius. Kami menyarankan semua pemilik rumah mengunci dokumen-dokumen pribadi," jelas juru bicara Airbnb, Nick Shapiro, dalam keterangan resminya.
Airbnb juga mengindikasikan bahwa hacker tidak bisa begitu saja menyerang jaringan tamu lain. Pasalnya, Airbnb bisa melihat kunjungan-kunjungan terdahulu dan melacaknya untuk mencari tahu segala informasi yang mencurigakan.
Airbnb pernah melakukan hal tersebut untuk membantu polisi dalam sejumlah kasus, salah satunya pencurian.
(Din/Isk)