Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku telah meminta Google untuk bekerjasama dengan Indonesia mengadakan homeschooling coding.
Hal ini dilakukan untuk mendorong realisasi Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital yang bertujuan mewujudkan Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia.
"Kami sudah minta ke Google paling tidak tahun ini ada 20 orang yang bisa homeschooling coding, nanti memasuki tahun ketiga kami titipkan anak-anak itu untuk magang di perusahaan-perusahaan eCommerce besar di Indonesia," ujarnya dalam jumpa pers pencanangan Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital di Graha Sabha Pramana UGM, Sabtu (13/8/2016).
Ia mengungkapkan salah satu persoalan dalam pengembangan bisnis digital di Indonesia adalah minimnya talenta atau sumber daya manusia yang menguasai bidang coding (pemrograman.red). Selama ini perusahaan lebih banyak memasukkan tenaga kerja asing dari India yang memahami coding.
Baca Juga
"Tapi itu lebih baik ketimbang orang kita yang harus keluar negeri untuk mengerjakan coding," tuturnya. Pertimbangannya, apabila orang luar negeri bekerja di Indonesia, ia bisa memberi kontribusi dalam perekonomian dalam negeri karena ia belanja menggunakan rupiah.
Namun, kata Rudiantara, itu hanya solusi jangka pendek. Solusi jangka panjang, ia sudah membicarakan dengan mantan Mendikbud Anies Baswedan pada tahun lalu untuk memasukkan coding ke dalam kurikulum SMK.
Advertisement
"Cuma ini Menterinya ganti jadi saya akan bertemu dengan Muhadjir Effendi untuk menindaklanjuti rencana yang sudah dibuat," ucapnya.
Yogyakarta menjadi salah satu dari tiga kota pertama tempat digelarnya Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, setelah Jakarta dan Surabaya. Pertumbuhan startup digital Yogyakarta impresif setiap tahun sehingga layak dilabeli sebagai kota alternatif untuk membangun industri kreatif digital.
Berdasarkan data Jogja Digital Valley, ada 190 startup digital di Yogya dengan pertumbuhan 30 perusahaan per tahun. Basis startup digital yang ada di Yogya pun mampu bersaing hingga ke dunia internasional. Sebanyak 59 startup atau 34,21% menyatakan mereka berorientasi pasar internasional.
(Switzy Sabandar/Ysl)
EVENT SPESIAL PESTA BEAT LIVE STREAMINGÂ 8 KOTA