Sukses

TKDN Buka Peluang Besar untuk Aplikasi Lokal

Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk perangkat 4G LTE diharapkan dapat membangkitkan industri lokal, termasuk aplikasi.

Liputan6.com, Jakarta - Peraturan pemerintah mengenai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk perangkat 4G LTE diharapkan dapat membangkitkan industri lokal, termasuk aplikasi.

Peraturan itu seharusnya bisa menjadi penyemangat bagi para developer untuk lebih banyak menghadirkan aplikasi yang benar-benar punya cita rasa Indonesia.

Skema peraturan TKDN adalah 100 persen hardware dan 100 persen software. Untuk TKDN hardware, ketentuannya adalah manufaktur (70%), pengembangan (20%), dan aplikasi (10%).

Sementara TKDN software memiliki ketentuan aplikasi (70%), pengembangan (20%), dan manufaktur (10%). Jika vendor memilih 100 persen software, peluang aplikasi lokal untuk di-embed ke smartphone semakin besar.

"Aturan ini bagus karena kita bisa mengurangi ketergantungan impor. Produk-produk lokal juga tak kalah bagus dari luar, jadi kita harus sama-sama berusaha untuk bisa buat (aplikasi) yang menarik," kata Mass Product Dept. Head PT Smartfren Telecom, Hartadi Novianto saat ditemui di kawasan Jakarta, Senin (15/8/2016).

Smartfren sendiri sebagai vendor smartphone, kata Hartadi, terus mendorong developer lokal untuk terus berkarya.

Meski diakuinya bukan perkara mudah untuk membuat aplikasi yang "100 persen Indonesia"--karena tak jarang aplikasi memang dibuat oleh orang Indonesia--tapi masih ada sentuhan asing di dalamnya seperti server di luar negeri.

"Memang tidak mudah. Tapi sesuatu yang menantang itu justru memiliki peluang besar untuk tumbuh," sambungnya.

Saat ini, sudah banyak aplikasi lokal yang bisa diunduh dari toko aplikasi, seperti Google Play Store dan App Store. Para developer pun mendapatkan review beragam dari para pengguna, baik berupa kritikan atau pujian.

Selain di toko aplikasi, sebuah website bernama Siapp.id juga menjadi tempat review beragam aplikasi. Website ini diharapkan dapat membantu aplikasi lokal lebih dikenal publik dengan memberikan review objektif yang dilakukan oleh reviewer terpilih.

Tak cuma reviewer terpilih, publik juga bisa memberikan penilaiannya. Siapp! menilai, aplikasi lokal berdasarkan tiga aspek yaitu desain, usability dan feature. Website ini juga akan memberikan berita terbaru mengenai perkembangan aplikasi lokal atau pun global.

"Susah mencari aplikasi lokal, karena didominasi luar. Karena itu, Siapp! ingin memudahkan pengguna dan vendor agar mengetahui aplikasi-aplikasi yang bagus. Intinya, kami ingin aplikasi-aplikasi itu dikenal luas," ungkap Chief Editor Siapp!, Firman Nugraha.

(Din/Isk)