Liputan6.com, Bandung - Secara keseluruhan, teknologi kereta api Indonesia masih didominasi bangsa asing, terutama pada lokomotif dan gerbong.
Pun demikian, sejumlah engineer Indonesia sudah bisa memproduksi sistem teknologi penunjangnya, termasuk pada rute yang kelak jadi percontohan kereta api, yakni DDT (double-double track) Manggarai-Cikarang. Apa saja?
Beni Rahadian, pemimpin proyek DDT Paket B1 dari PT Len Industri, Bandung, mengatakan pihaknya sekitar 10 tahun terakhir menjadi pilihan dalam sistem persinyalan. Terutama produk substation, power distribution system, signalling system, dan sistem telekomunikasi asli buatan perusahaan tersebut.
"Lebih rincinya adalah Automatic Block Signal (ABS), location case, level crossing, LED signal, control console, maintenance console, Train Supervisory Console (TSC), Main Distribution Panel (Power Panel), dan interface rack," katanya kepada Tekno Liputan6.com, baru-baru ini.
ABS berfungsi mengontrol sinyal di-block, track sircuit, dan level crossing di lintasan antar stasiun. Location case merupakan peralatan yang diinstalasikan di lapangan serta diletakkan di stasiun guna mengontrol sinyal, track sircuit, dan point machine.
Baca Juga
Sementara ABS, level crossing, dan location case ini 100% produk Len Industri. Lalu, semua juga menggunakan LED lampu sinyal merek Len meski hanya mengganti signal head-nya saja.
Pada DDT rute pionir tersebut, location case ada 125 titik, level crossing 8 buah, LED signal 70 titik dengan 34 di antaranya dengan tiang baru. Kontruksi penempatan produk teknologi elektronika tersebut juga digarap perusahaan lokal lainnya, yakni PT WIKA.
Demikian pula control console yang dioperasikan PT KAI (di 1 stasiun) atau pengendali kereta api untuk membuat rute kereta api yang juga bisa mendeteksi posisi kereta api. Perangkat indoor lainnya adalah maintenance console yang fungsinya merekam semua kejadian.
"Kami juga punya Train Supervisory Console (TSC) yang fungsinya memonitor. TSC lebih luas dari control console, yang mana menampilkan stasiunnya sendiri dan dua stasiun sebelahnya. Jadi, ada tiga stasiun dalam satu layar," katanya.
Kemudian interface rack, yang satu ini walaupun desain mengikuti vendor Korea Selatan, Kyosan, tapi namun produknya dibuat PT Len Industri.
"Proses instalasi dan testing, semua terdokumentasi dengan baik dan dilakukan sesuai prosedurnya masing-masing. Len sudah bisa menunjukkan kalau kita bisa memproduksi sekaligus bekerja sama dengan perusahaan level internasional," pungkasnya.
(Msu/Isk)