Liputan6.com, Jakarta - Sudah menjadi rahasia umum bahwa tingkat pembajakan di Indonesia tinggi. Mircosoft sebagai salah satu perusahaan yang produknya--seperti sistem operasi (OS) Windows--banyak dibajak pun turut buka suara.
Beredarnya OS bajakan bukan hanya merugikan Microsoft sebagai vendor, tetapi juga konsumen. Pasalnya, risiko yang ditanggung bisa lebih mahal daripada investasi menggunakan produk asli.
Baca Juga
Peluang produk bajakan disusupi software jahat alias malware sangat besar dan bisa mengancam keamanan data pengguna.
"Produk bajakan memang kelihatan lebih murah, padahal investasi yang asli sebenarnya justru lebih murah. Tidak menutup kemungkinan, yang palsu bisa mencuri data penting pengguna," jelas Consumer Channels Group Director Microsoft Indonesia, Linda Dwiyanti, saat ditemui di Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Microsoft, katanya, tak tinggal diam begitu saja. Menurut Lina, raksasa software tersebut sangat aktif mengajak konsumen untuk menggunakan software-software asli, termasuk melalui media sosial dan asosiasi terkait.
"Memakai yang asli akan lebih aman karena akan selalu ada pembaruan (update). Karena itu, kami konsisten mengedukasi masyarakat untuk menggunakan yang asli," sambungnya.
Namun Linda tetap mengingatkan agar konsumen teliti sebelum membeli produk asli. Karena bisa saja produk yang diklaim asli oleh sebuah toko, ternyata justru bajakan. Agar tak terkecoh, ia menyarankan konsumen untuk selalu memeriksa keberadaan stiker resmi distributor.
"Sebaiknya memang membeli PC baru dengan fungsi-fungsi baru. Kalau beli yang terpisah, pastikan ada stiker resmi distributor," tutup Linda.
(Din/Cas)