Liputan6.com, Jakarta - Sosok Iim Fahima Jachja memang sudah terdengar gaungnya di ranah bisnis digital Indonesia. Wanita cantik ini sekarang dikenal sebagai CEO dan Founder dari Queenrides, yaitu situs online pertama di dunia yang fokus memberdayakan wanita berkendara aman dalam konsep safety riding.
Uniknya, situs ini dikemas dalam pendekatan safety, style dan beauty, sehingga tidak terkesan sebagai situs otomotif secara umum. Baru delapan bulan berdiri, situs tersebut sudah mengantongi jumlah pendapatan iklan dengan nilai yang tidak main-main.
Pada sesi ketiga kelas mentoring Lenovo SIAP MAJU! Youth Festival, wanita yang sudah malang melintang di dunia bisnis digital ini, mengungkapkan kiat menggerakkan usaha dengan investasi bombastis kepada para finalis Inspiration Hunt.
Baca Juga
Ia mengatakan, cara pertama yang harus dilakukan adalah menunjukkan prototype bisnis sera memperkenalkan poin berkualitas kepada pihak investor—rekanan yang dianggap potensial..
Advertisement
“Perlu diperhatikan, yang terpenting sebelum memperlihatkan prototipe bisnis, harus punya ide. Kedua bagaimana bisa mendapatkan uang dari ide yang kita ciptakan,” kata Iim.
Iim melanjutkan, ide juga harus didukung dengan rencana yang benar-benar matang. Menurutnya, para pebisnis social entrepreneur harus didukung dengan skill making money yang baik. Sayangnya, skill tersebut dipandang olehnya belum banyak dimiliki oleh pebisnis digital.
Ketika mempersiapkan prototipe bisnis, tambah Iim, mereka harus menemukan beberapa masalah lama yang sebetulnya dipandang para investor menjadi peluang besar bagi target konsumen.
“Kita di situ harus sadar strength-nya ada di mana, ada dua kekuatan di mana kita harus mengeksekusi prototipe bisnis dengan sempurna sehingga mendapatkan investasi dengan nilai menguntungkan, pertama harus tahu produk dan kedua lagi-lagi harus jeli making money,” ia memaparkan.
Diwartakan sebelumnya, Lenovo SIAP MAJU! Youth Camp memboyong sepuluh finalis Inspiration Hunt dari berbagai penjuru daerah yang tersebar di Indonesia. Kesepuluh peserta ini memiliki komunitas dan startup yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan.
Selain mengikuti sesi mentor khusus yang dibawakan para pakarnya masing-masing, sepuluh generasi muda ini juga akan mengikuti serangkaian aktivitas menarik dan melakukan presentasi kepada Lenovo.
Nantinya, para finalis akan dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan yang lebih untuk menjadikannya berbeda, termasuk memilih perangkat teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan memahami bahwa perangkat teknologi memiliki peran penting dalam mendukung upaya mereka untuk maju.
(Jek/Ysl)