Liputan6.com, Jakarta - Seperti diketahui, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, dipimpin oleh Mohamad Nasir. Pria kelahiran Ngawi, 27 Juni 1960 itu didaulat menjadi Menristek Dikti hingga tahun 2019 mendatang.
Sebelum resmi dilantik menjadi Menristek Dikti, Mohamad Nasir merupakan Rektor Universitas Dipenogoro masa jabatan 2014-2019. Namun, belum sempat menjabat, ia sudah lebih dulu ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk mengemban amanat sebagai Menristek Dikti.
Mohamad Nasir dikenal sebagai salah satu pakar anggaran di Tanah Air. Ia menempuh pendidikan strata-1 (S1) di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang, pada tahun 1983 sampai 1988.
Kemudian pada tahun 1993, ia melanjutkan pendidikan S2 di Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Tak berhenti di situ, pada tahun 2004 ia menempuh pendidikan doktoral di Universiti Sains Malaysia (USM), Penang, Malaysia.
Baca Juga
Kiprah Mohamad Nasir di bidang pendidikan tinggi memang sudah dimulai sejak 1990. Kala itu, ia menjadi dosen tetap Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Mulai tahun 1994, ia juga bertanggung jawab sebagai Koordinator Jurusan Akuntansi Program Ekstensi Fakultas Ekononomi sekaligus Anggota Satuan Pengawasan Intern di Universitas yang sama.
Lalu pada tahun 2006, Mohamad Nasir mengemban tugas sebagai Pembantu Rektor II (Bidang Keuangan dan Sumber Daya) Universitas Diponegoro Semarang. Ia terpilih menjadi Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNDIP dengan masa jabatan 2011-2014.
Sebagai akademisi, pria yang juga merupakan penasihat Ikatan Sarjana NU Jawa Tengah tersebut juga kerap melahirkan hasil karya ilmiah. Beberapa di antaranya dapat dilihat di jurnal yang sudah terakreditasi, seperti KOMPAK, STRATEGI, dan MAKSI.
Demikian sekilas profil dari Menristek Dikti Republik Indonesia Mohamad Nasir. Ingin tahu lebih jauh? Saksikan Inspirato hanya di Liputan6.com pada 23 Agustus pukul 12.30 WIB sampai selesai.
1. Menristek Dikti Mohamad Nasir 12.30-13.00
2. Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir 13.15-13.45
3. Pendiri Sokola Rima Butet Manurung 14.00-14.30
4. Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi 14.45-15.15
5. Desainer Didiet Maulana 15.30-16.00
(Dam/Isk)