Sukses

Telkomsel Bidik Kreator Digital di 400 Sekolah se-Indonesia

Guna menciptakan generasi digital native kreatif di Indonesia, Telkomsel kembali menggelar program LOOP KePo untuk tahun ketiga kalinya.

Liputan6.com, Sukabumi - Guna menciptakan generasi digital native kreatif di Indonesia, Telkomsel kembali menggelar program LOOP KePo (Kreatif Project) untuk tahun ketiga kalinya.

General Manager Youth and Community Area Jabotabek Jabar Telkomsel, Ricky E Panggabean, mengatakan setelah dihelat pertama pada tahun 2014, LOOP KePo tahun ini akan diselenggarakan pada 400 sekolah di 50 kota di seluruh Indonesia. Dimulai sejak 1 April dan berakhir pada 30 September 2016.

Di Jabotabek dan Jawa Barat, kata dia, ada sembilan kota yang akan dikunjungi. Dan, yang terbaru, pada akhir pekan ini dilakukan terhadap sekitar 300 siswa SMAN 3 Sukabumi dengan menghadirkan keseruan berbagi ilmu serta pengetahuan tentang dunia kreatif digital melalui salah satu mentor, Pandji Pragiwaksono.

"Dari sembilan kota di wilayah operasional Jabotabek dan Jabar, akan ada 100 sekolah akan mendapatkan kesempatan merasakan keseruan berbagi dan mengulas hal menarik seputar pembuatan karya kreatif digital. Tahun ini, kami fokuskan dalam bentuk kompetisi video project,” katanya di Sukabumi, baru-baru ini.

Menurut dia, video jadi tema tahun ini seiring tren kehadiran Vlogger (Video Blogger). Para Loopers, sebutan segmen target layanan Telkomsel tersebut, ditantang membuat karya format mobile video dan mengunggah karya-karyanya ke tautan ini.

Pemenang berhak memperoleh berbagai hadiah menarik, seperti smartphone hingga uang tunai Rp 50 juta. Juga, hadiah bulanan bagi tiga pemenang video terbaik masing-masing kategori, yaitu Most Creative Video, Most Liked Video dan Best School Video hingga Rp 15 juta.

Penilaian berdasarkan beberapa parameter, di antaranya adalah kreativitas, orisinalitas, dan story telling.

"Sukabumi kami pilih karena memiliki potensi luar biasa untuk melahirkan kreator karya digital yang tidak kalah bersaing dengan kualitas anak muda di kota besar, seperti Jakarta dan Bandung. Diharapkan konten lokal yang kuat bisa menampilkan kolaborasi penyerapan teknologi terkini, terutama dari sisi ekonomi industri dan wisata religi yang sudah lama berkembang di Sukabumi,” pungkas Ricky.

(Msu/Isk)

Video Terkini