Sukses

Medali Olimpiade Tokyo 2020 Bakal Dibuat dari Limbah Smartphone

Ini tentu jadi masalah besar bagi Pemerintah Jepang untuk mengumpulkan limbah smartphone dan menyulapnya menjadi medali Olimpiade.

Liputan6.com, Tokyo - Jepang didapuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2020. Hal tersebut ditandai dengan kehadiran Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, pada pesta penutupan Olimpiade 2016 yang diadakan belum lama ini.

Meski masih terhitung empat tahun lagi, Jepang tak mau membiarkan persiapan Olimpiade 2020 terasa 'longgar' sedikit pun. Buktinya, mulai dari sekarang, Negeri Matahari Terbit tersebut mengumumkan akan mempersiapkan medali Olimpiade 2020 dengan bahan dasar terbuat dari limbah elektronik, khususnya smartphone.

Hal ini, sebagaimana dikutip dari laporan Business Insider, Jumat (25/8/2016), dilakukan Pemerintah Jepang untuk mengukuhkan sikapnya dalam melestarikan alam. Bahkan, gagasan ini sudah dibahas komite penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, Kementerian Lingkungan Hidup, Pemerintah Metropolitan Tokyo, perusahaan telekomunikasi NTT DoCoMo, perusahaan Tanaka Kikinzoku Kogyo, dan beberapa perusahaan daur ulang.

Seperti disampaikan Nikkei, membuat medali dari limbah elektronik tentu membutuhkan jumlah bahan dasar yang banyak. Saat Olimpiade 2012 di London berlangsung, penyelenggara Olimpiade mengungkapkan mereka butuh 9,6 kg emas, 1,2 ton perak, dan 700 kg tembaga (bahan perunggu).

Namun kenyataannya Jepang bisa mendapatkan bahan dasar lebih banyak dari hasil daur ulang limbah elektronik, yaitu 143 kg untuk emas, 1,5 ton untuk perak, dan 1.112 ton untuk tembaga.

Meski sumber daya alamnya terbatas, kandungan material emas pada bahan elektronik di Jepang bisa mencapai 16 persen dari jumlah cadangan emas yang tersebar di seluruh dunia, sedangkan perak mencapai 22 persen. Dengan begitu, ini bukan jadi perkara sulit bagi Jepang untuk mengumpulkan bahan dasar tersebut.

Tokyo didapuk menjadi Tuan Rumah Olimpiade 2020 setelah mendapatkan pemilihan terbanyak yang dilakukan Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada September 2013 lalu. Tokyo mengalahkan Istanbul dan Madrid kala pemungutan suara dan menjadi kota pertama di Asia yang sudah dua kali menjadi tuan rumah Olimpiade setelah 1964.

(Jek/Why)