Liputan6.com, Bandung - Titik terang Internet of Things (IoT) di Indonesia sudah mulai kentara dan sebenarnya bisa cepat meroket di Indonesia.
Akan tetapi, kata Tokoh Internet Indonesia Budi Rahardjo, semuanya akan bergantung para pihak terkait. Terutama dari pemerintah daerah (pemda) sebagai objek dari killer apps teknologi tersebut.
"Dari semua segmen, aplikasi yang paling mungkin booming itu adalah smart city. Bagaimana pemda-pemda memanfaatkan IoT dalam mengelola dan memajukan kotanya," katanya kepada Tekno Liputan6.com di Bandung, Senin (22/8/2016).
Budi mencontohkan, rekannya yang memasang sensor berbasis IoT dalam ratusan ribu lampu perkotaan belum lama ini. Dengannya, mesin ke mesin sudah "berbicara" sehingga layanan ke masyarakat lebih optimal.
Sensor akan menginfokan ke server kondisi lampu perkotaan, apakah masih menyala atau hidup. Kalau menyala, kondisinya seperti apa. Bahkan, suhu dan kecepatan angin pun bisa diinformasikan secara real-time.
Baca Juga
Ahli Teknik Elektro ITB ini menambahkan, kehadiran berbagai command center (yang diinisiasi Pemkot Bandung) di sejumlah wilayah merupakan pijakan kuat dalam melesatkan IoT di tanah air.
"Command center mengumpulkan data-data, terutama dari CCTV kota. Ini awal yang bagus, karena IoT tinggal ditempelkan saja, maka data tadi akan lebih baik dalam pengelolaan kota. Masalahnya, apakah data existing sudah dimanfaatkan atau belum? Itu persoalannya," ujar pria perintis DNS di Indonesia ini.
Menurut Budi, jika kepala daerah visioner dan tahu apa yang harus dilakukan, maka command center menjadi pijakan awal dalam memperluas penarapan IoT di Indonesia sehingga segalanya bisa lebih efektif dan efisien.
Selain segmen pemda, sambung Budi, aplikasi IoT yang akan cepat disukai adalah yang diperuntukkan menunjang gaya hidup. Ini sudah mulai banyak ditemukan, misalnya souvenir berupa foto dalam resepsi pernikahan.
"Kan mulai banyak tuh, tinggal kirim foto pas resepsi pernikahan ke Instagram dengan tagar tertentu, maka sudah bisa langsung cetak otomatis. Ini mesin ke mesin sudah nyambung, sangat mudah daripada harus print satu per satu," pungkasnya.
(Msu/Isk)