Liputan6.com, Jakarta - Kisah humor Mukidi kini menyebar secara viral di aplikasi pesan WhatsApp. Padahal, hingga kini tak diketahui siapa kreator di baliknya.
Praktisi Online Indonesia Enda Nasution mengungkapkan alasan cerita humor Mukidi bisa menjadi viral di media sosial dan aplikasi pesan WhatsApp.
"Ada dua elemen yang membuatnya jadi viral. Pertama adanya konten menarik dan kedua ada alat yang membuatnya menjadi viral," kata Enda ketika dihubungi Tekno Liputan6.com, Jumat (26/8/2016).
Pria yang juga mendapat julukan Bapak Blogger Indonesia ini menyebutkan bahwa konten yang menarik memiliki persepsi berbeda bagi tiap pembacanya.
"Mungkin menurut seseorang, konten tersebut 'garing' tetapi bisa jadi orang lain menganggapnya lucu. Jadi tergantung persepsi orang yang membacanya," ujar Enda.
Konten yang menjadi viral, selain tulisan biasanya disebarkan dalam bentuk gambar (meme) maupun video.
Baca Juga
Sementara, untuk tulisan yang sejauh ini pernah jadi viral di dunia maya seperti yang sering tersebar di WhatsApp yakni berbagai pengumuman yang di ujungnya tertulis 'demikian adalah contoh jika Anda....'
Sementara itu, alat yang membuat cerita humor Mukidi viral berkaitan dengan aplikasi dan media sosial yang saat ini digunakan oleh hampir semua orang Indonesia. Sebut saja aplikasi pesan WhatsApp, Facebook, Twitter, Path, dan lain-lain.
"Kalau tidak ada medium digital, tak mungkin humor Mukidi ini menjadi viral," tutur Enda.
Enda menambahkan, saat media digital belum ada, cerita seperti Mukidi ini tak mungkin jadi viral. Sebab untuk menyebarkannya orang harus mencetak dan memperbanyak cerita Mukidi, tentunya hal ini bakal menguras waktu, tenaga, dan juga materil.
"Nah, kalau medium digital itu kan sifatnya tidak mengeluarkan uang, tidak merugikan bagi penyebarnya. Misalnya, seseorang mendapat cerita Mukidi melalui WhatsApp, mereka hanya tinggal menyalin dan mengirimkannya kepada orang lain. Mudah dan tak membutuhkan uang," ujarnya menjelaskan.
Enda menganggap, ada sejumlah alasan yang membuat orang menyebarkan cerita humor Mukidi ini di dunia maya. Pertama, karena humor Mukidi tak mengandung unsur komersil sehingga orang tak ada beban saat membacanya dan terus menyebarkannya.
Kedua, orang yang ikut menyebarkan kepada grup atau teman-temannya lantaran ingin dianggap lucu. Menurut Enda, hal ini merupakan reward atau insentif tersendiri bagi orang yang ikut menyebarkan.
Beberapa Cerita Humor Mukidi
MUKIDI DAN GAJAH
Jarum jam sudah menunjukkan pukul 07.00. Bel sekolah berbunyi dan para siswa pun langsung berlarian memasuki kelasnya masing-masing. Termasuk Mukidi. Mukidi memang sangat dikenal oleh para guru di sekolah itu. Anaknya sih enggak bandel-bandel amat. Namun dia sangat populer sebagai anak yang nyebelin banget.
Siang itu Mukidi duduk di paling depan. Karena salah satu bangku teman yang ada di depan tidak masuk. Maka dari itu Mukidi berniat duduk di paling depan. Kebetulan pelajaran hari itu adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Ini adalah mata pelajaran yang paling disukai oleh Mukidi. Nah pada kesempatan itu, Guru Mukidi berkeinginan untuk membuat tebak-tebakan nama hewan. Berikut dialognya:
Guru: "Anak-anak, apa nama binatang yang dimulai dengan huruf G ?".
Mukidi berdiri dan menjawab: "Gajah, bu guru !"
Guru: "Bagus, pertanyaan berikutnya. Apa nama binatang yang dimulai dengan huruf 'D' ?"
Semua murid diam, tapi Mukidi kembali berdiri: "Dua gajah, Bu Guru..."
....gerrr sekelas
Guru: "Mukidi, kamu berdiri di pojok sana !
Ayo anak-anak kita lanjutkan. Pertanyaan berikut, binatang apa yang dimulai dengan huruf "M"?
Semua murid diam.
Tapi lagi-lagi Mukidi menjawab dengan tenang, "Mungkin Gajah..."
Guru: "Mukidi, kamu keluar dan berdiri di depan pintu !"
Mukidi keluar dengan suuedihhh. Guru melanjutkan.
Guru: "Pertanyaan terakhir. Anak-anak, binatang apa yang dimulai dengan huruf "J"?
semua diam.
Tak lama sayup-sayup terdengar suara Mukidi dari luar kelas
Mukidi: "Jangan-jangan Gajah"
Saking kesalnya, Bu Guru menyuruh Mukidi pulang....
Guru: "Sekarang anak-anak, binatang apa yang diawali dengan huruf P ?"
Sekali lagi semua murid terdiam.
Tiba-tiba HP bu Guru berdering.
Guru: "Ya hallo..."
HP: "Maaf bu, saya Mukidi. Jawabannya: Pasti Gajah"
Advertisement
Mukidi dan Istri
MUKIDIÂ SAYANG SAMA ISTRINYA
Suatu hari istri Mukidi akan melahirkan anak pertama mereka.
Mukidi pun buru-buru ke rumah sakit dan disuruh masuk untuk menyaksikan proses persalinan
Setelah persalinan selesai Mukidi pun mengecup kening istrinya sambil berkata:
Mukidi: Alhamdulillah... anak kita perempuan, makasih yaa, sayaang...
Istri: Iyaa, kang
Mukidi: Sakit yaa, sayang...?
Istri: Iyaa kang...sakiit banget!
Mukidi: Yaaank... aku sayaaang banget sama kamu... aku ga tega
Istri: Iyaa kang...!
Mukidi: Nanti kalau untuk anak kedua titip sama yang lain aja yaaa... jangan dari kamu lagi, aku ga tega, yaang.
Istri: ...??????????...
MUKIDI SUKSES DAN PUNYA ANAK CUCU
Suatu malam, mbah Mukidi yang sudah berusia 85 tahun telpon ke dokter pribadinya.
"Dokter, ada yang aneh dengan toilet saya. Setiap malam waktu saya mau kencing, lampunya langsung nyala sendiri begitu saya buka pintunya."
Sang dokter menjawab, "Mbah, Embah istirahat saja deh, nanti saya perbaiki." Kata si dokter, mencoba menenangkan Mbah Mukidi.
Karena merasa ada yang aneh, kemudian si dokter menelpon keluarga si Embah, dan yang mengangkat putri bungsunya, Sheilla namanya.
"Halloo Dik Sheilla, tadi Mbahmu memberitahu bahwa lampu toiletnya langsung menyala saat pintunya dibuka, apa memang kamar mandi dipasang lampu otomatis ?"
Mendengar hal ini, Sheilla langsung berteriak,
"Mamah... Kakak ... Mbok Ijah ... Papah kencing di kulkas lagi tuhhh..."
Dokter: "Waduhhhh..."
(Tin/Isk)