Sukses

iCargo, Solusi Cerdas Proses Pengeluaran Arus Barang di Pelabuhan

Sebelum ada iCargo, transaksi dilakukan dengan cara manual dengan mendatangi loket Shipping Line.

Liputan6.com, Jakarta Berawal dari permasalahan pengguna jasa dan simplifikasi proses di pelabuhan, PT. Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) melalui kapabilitas yang dimiliki menelurkan layanan Delivery Order (DO) secara online dengan nama brand iCargo.

Untuk mengimplementasikan layanan itu, ILCS melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Perusahaan Jalur Prioritas (APJP). Pengembangan iCargo merupakan bentuk perwujudan visi ILCS menjadi pengelola pelabuhan kelas dunia yang unggul dalam operasional dan pelayanan.

Sebelumnya, transaksi dilakukan dengan cara manual dengan mendatangi loket Shipping Line. Melalui inovasi tersebut, proses permohonan dokumen DO dilakukan secara online, sehingga dapat mengefisiensi waktu dan biaya, mengurangi antrean loket, terhindar dari kemacetan trafik serta keamanan bertransaksi.

iCargo juga diklaim dapat memangkas waktu post clearance dalam pengurusan pengeluaran barang dari pelabuhan. Implementasi ini akan dilakukan secara B2B dengan anggota APJP.

ILCS sendiri mengaku telah berhasil melakukan live trial untuk layanan iCargo, melibatkan stakeholder seperti Unilever sebagai perwakilan APJP, Agility sebagai perwakilan Forwarding Unilever, dan Evergreen sebagai perwakilan Shipping Line.

Menurut Edward Otto Kanter selaku Ketua Umum APJP Asosiasi Perusahaan Jalur Prioritas, sistem iCargo merupakan suatu solusi inovatif, totally online & integrated dalam mewujudkan pencapaian dwelling time 2-3 hari di Pelabuhan Tanjung Priok--khususnya untuk mengatasi hambatan di post clearance melalui sistem elektronik antara Cargo Owner, Shipping Line, dan Terminal Operator (TO3).

"Semoga melalui layanan ini, proses pengeluaran arus barang menjadi lebih lancar dan termonitor dengan baik, serta berdampak pula pada penurunan biaya penumpukkan (storage cost) di pelabuhan. Ditargetkan akhir tahun 2016 bisa diimplementasikan di terminal seperti NPCT1, Koja, dan terminal lainnya”, jelas Edward melalui keterangan resminya, Kamis (1/9/2016). 

Dwi Toto Chandra selaku EMI DKT Customer Service Section, PT. Evergreen Shipping Agency Indonesia berharap, nantinya iCargo menjadi jawaban dalam implementasi layanan satu pintu (one window service) dikarenakan layanan ini secara terpadu melalui pertukaran data elektronik membantu para pelaku importasi barang ke Indonesia salah satunya Shipping Lines.

Sementara Yusron Hariyadi selaku Direktur Utama ILCS menegaskan, iCargo merupakan solusi logistik untuk memudahkan pengguna jasa (Cargo Owner/Consignee dan Freight Forwarder) dalam melakukan permohonan dokumen DO secara online tanpa harus datang ke Shipping Line.

“Benefit lain yang ditawarkan dari produk ini menerapkan sistem transaksi non tunai. iCargo sendiri memiliki beberapa fitur antara lain fitur enterprise  dan fitur consumer. Dengan adanya produk iCargo, kami dedikasikan untuk membantu percepatan arus barang keluar di pelabuhan sehingga dapat menurunkan angka dwelling time”, pungkas Yusron.

(Isk/Ysl)