Liputan6.com, Jakarta - Lahirnya HiCore sebagai brand Tanah Air tentu menyita sebuah pertanyaan. Apakah brand tersebut merupakan buntut dari tenggelamnya Asiafone? Mengingat sang Presiden Direktur HiCore Mobile, Herman Zhou, pernah menjabat posisi yang sama di Asiafone.
Hal tersebut rupanya disangkal oleh Herman. Saat ditemui Tekno Liputan6.com usai peluncuran HiCore Play Z5 dan Lens DC1 di JS Luwansa Hotel, Jakarta, Kamis (1/9/2016) kemarin, pria itu menyatakan bahwa HiCore kini ada bukan untuk meneruskan tombak bisnis dari brand Asiafone.
“Kami bukan reinkarnasi (Asiafone). Memang, HiCore merupakan salah satu manajemen yang sama (dari Asiafone). Tapi perlu diingat, pengalaman brand baru ini berbeda. Jenis produk kami premium, spesifikasi yang ditawarkan sesuai dengan harga,” kata Herman.
Baca Juga
Menurutnya, konsumen pun akan tahu bahwa HiCore sangat berbeda dengan Asiafone. Apalagi, Asiafone dikenal sebagai brand yang erat dengan produk ponsel fitur dengan harga low-end.
“Kalau di Asiafone dulu kan kita jual ke distributor lalu disebar ke toko retail, sekarang kita langsung ke retail-nya, lewat pameran, promotor, banyak jenisnya,” sambungnya.
Herman bahkan mengungkapkan, untuk saat ini pihaknya memilih tak lagi meneruskan bisnis untuk Asiafone. Karenanya, ia memilih untuk fokus pada strategi penjualan smartphone HiCore, mengingat brand tersebut masih seumur jagung.
“Untuk sekarang, kami akan lebih gencar ke promosi di toko-toko retail. Kami bakal tempatkan promotor, etalase, agar konsumen tahu bagaimana rasanya menjajal produk HiCore. Ada rencana kami akan taruh di eCommerce, tapi belum tahun kapan,” Herman menjelaskan.
Ketika ditanyakan target penjualan, HiCore menetapkan setidaknya 30.000 unit seri 3G (Play Z5 dan Lens DC1) terjual. Karena, setelahnya mereka akan merilis empat smartphone dalam waktu dekat. Dua diantaranya akan mengadopsi jaringan 4G dan akan dirakit di Indonesia.
“Kami kan baru rilis dua seri perdana, jadi target nggak muluk-muluk. Jadi tunggu saja, dua seri berikutnya. Yang pasti dirakit di sini,” pungkasnya.
(Jek/Ysl)