Sukses

Keberadaan Planet Kesembilan Ancam Keberlangsungan Tata Surya?

Kehadiran planet kesembilan ternyata mengancam keberadaan tata surya ketika Matahari mati.

Liputan6.com, California - Seperti diwartakan sebelumnya, publik sempat dihebohkan oleh temuan dua astronom dari Caltech University, Mike Brown dan Konstantin Batygin.

Melalui penelitan dan observarsi yang dilakukan, keduanya ternyata berhasil mengumpulkan sejumlah bukti keberadaan planet kesembilan di batas luar tata surya.

Berdasarkan dua astronom tersebut, planet yang disebut sebagai 'Planet X' ini memiliki massa 10 kali lipat dari Bumi dan membutuhkan waktu 15 ribu tahun untuk mengeliling matahari.

Namun, penelitian terbaru dari astronom asal University of Warwick menyebut, keberadaan planet kesembilan itu ternyata dapat mengancam kelangsungan tata surya.

Dr Dimitri Veras menemukan keberadaan Planet X dapat menyebabkan kehancuran satu planet besar saat Matahari mati.

Nantinya, kehancuran satu planet itu dapat bergerak seperti efek pinball yang merembet ke wilayah lain di luar angkasa.

Dikutip dari laman Phys, Selasa (6/9/2016), ketika Matahari mulai mati sekitar 7 miliar tahun mendatang, akan muncul sebuah ledakan dari dalam bintang itu. Lalu, setengah dari massanya akan terbang sampai menelan Bumi.

Sebelum memudar menjadi bintang kecil yang dikenal sebagai katai putih, ledakan ini akan mendorong Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus ke arah yang lebih aman. Namun, keberadaan planet kesembilan diprediksi dapat mengubah peristiwa tersebut. 

Alih-alih terlempar ke luar wilayah tata surya, planet itu akan tersedot masuk ke arah tata surya dan bertabrakan dengan empat planet lain, terutama Uranus dan Neptunus. Hasilnya, sebuah proses ejeksi akan terjadi di tata surya untuk selamanya.

Veras menggunakan kode unik untuk membuat simulasi dari sistem planet tersebut. Ia memetakan beberapa posisi berbeda dari Planet X yang dapat mengubah masa depan tata surya.

Semakin jauh dan kian besar planet tersebut, besar kemungkinan sistem tata surya akan mengalami kehancuran. Karenanya, apabila benar planet kesembilan ini ada tak menutup kemungkinan dapat mengancam keberadaan sistem perbintangan Bumi.

Pun demikian, sampai saat ini belum ada bukti tambahan yang mengindikasikan planet itu benar-benar ada. 

(Dam/Isk)