Liputan6.com, Jakarta - Marketplace Alfacart menegaskan komitmennya untuk menghadirkan layanan penjualan bagi pelanggannya.
Chief Operating Officer sekaligus Chief Marketing Officer Alfacart, Haryo Suryo Putro menyebutkan Alfacart berupaya menghadirkan layanan yang mampu menjawab keraguan pelanggan. Menurutnya, kendala jual beli online ada pada faktor kepercayaan.
"Faktor kepercayaan menjadi kendala bagi 56 persen konsumen Indonesia untuk melakukan transaksi secara online. Sebagian konsumen (34%) ragu terhadap kepastian kualitas produk yang dibelinya, dan 30 persen konsumen mengaku tak puas terhadap layanan online," ujar Haryo di Jakarta, Senin (5/9/2016).
Oleh karena itu, Alfacart berupaya memberikan nilai tambah untuk konsumen. Di antaranya dengan meluncurkan tiga layanan baru, yakni drop off point, purchase point, dan return point.
Ia menjelaskan, layanan drop off point bakal memberikan kemudahan kepada para seller yang berjualan marketplace Alfacart untuk menaruh barang-barang yang dijualnya di toko fisik Alfamart.
Baca Juga
Kemudian, nanti pembeli bisa mengambil langsung ke Alfamart atau dikirimkan oleh Alfacart melalui ekspedisi yang bekerja sama.
"Seller di Alfacart itu juga konsumen kami. Kami ingin memberi kemudahan bagi mereka, sebab kendala bagi konsumen seller ada di masalah pengiriman barang. Beberapa partner shipping tak punya ada layanan di dekat penjual. Karenanya nanti ada drop off point untuk mudahkan para seller di Alfacart," jelas Haryo.
Selanjutnya layanan lain yang bakal dihadirkan Alfacart adalah purchase point, di mana, toko Alfamart bakal menjadi tempat promosi bagi barang-barang yang dijual di Alfacart.
"Ke depan, kami ingin menjadikan toko fisik Alfamart sebagai media promosi untuk barang-barang yang dijual di Alfacart tetapi tak dijual di Alfamart. Salah satunya menggunakan media Kios," kata Haryo.
Kios yang dimaksud adalah perangkat tablet yang ada di toko Alfamart. Nantinya tablet tersebut bisa dipakai untuk memesan produk yang ingin dibeli pelanggan pada Alfacart.
Ketiga, adalah layanan return point atau pengembalian barang. Menurut Haryo, salah satu hal yang jadi kendala bagi jual beli online adalah masalah pengembalian barang jika tak sesuai dengan yang diinformasikan. Karenanya Alfacart bakal menghadirkan layanan pengembalian barang.
"Jadi kalau ada pelanggan yang tidak happy dengan barangnya karena defect, mereka bisa meminta pertanggung jawaban penjual dengan retur," katanya.
Pihaknya mencoba memfasilitasi hal ini dengan menunjuk toko-toko Alfamart tertentu sebagai retur point.
Sebagai eCommerce berbasis online to offline, Alfacart telah memiliki beberapa layanan, di antaranya adalah pick up point (barang yang dibeli di toko online Alfacart bisa diambil di toko Alfamart tertentu), payment point (pembayaran di toko Alfamart), serta layanan delivery point.
(Tin/Cas)
Advertisement