Sukses

Dampak Bos Alibaba Jika Jadi Penasihat e-Commerce Indonesia

Langkah ini dinilai dapat membuat kompetisi tak sehat di industri e-commerce Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta - Ide mengundang founder dan CEO Alibaba Jack Ma masuk ke dalam Steering Committee (SC/Dewan Pengarah) untuk Roadmap e-Commerce Indonesia dinilai dapat membuat kompetisi tak sehat di industri e-commerce Tanah Air.

Direktur Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI) Kamilov Sagala mengatakan, langkah ini seperti memberikan karpet merah bagi pengusaha asal Tiongkok itu untuk menguasai e-commerce Indonesia. 

“Pemain asing yang mau menggarap e-commerce Indonesia bukan hanya dari Tiongkok, tapi juga pemodal ventura yang menggelontorkan uang ke startup lokal. Kita ini ibarat gadis cantik yang diburu banyak pemuda, kenapa kita tak pintar-pintar bawa diri untuk meningkatkan valuasi?," ujarnya.

Melalui keterangan tertulisnya, Rabu (7/9/2016), Kamilov Sagala menuturkan bahwa pelaku usaha Indonesia berbeda dengan Tiongkok atau negara mana pun, jadi harus memikirkan efeknya ke industri.

Ia memaparkan, Tiongkok tengah membangun kembali kejayaan jalan sutera (silk road) dengan adanya e-commerce. Jika Indonesia tak pintar memposisikan diri dan menjaga kedaulatan, bisa berubah hanya menjadi bagian kecil dari perdagangan online internasional, bukan sebagai pemain utama.

“Alibaba tengah merintis e-Silk Road, kita harus melihat semuanya secara keseluruhan. Presiden Jokowi memiliki harapan Indonesia menjadi energi digital Asia. Apa dengan cara itu bisa tercapai? Baiknya dievaluasi lagi ajakan terhadap Jack Ma itu,” sarannya.

Sebelumnya, ketika melakukan kunjungan ke markas Alibaba, Tiongkok, Menkominfo Rudiantara mengajak Jack Ma masuk dalam dewan pengarah e-commerce Indonesia seperti yang dirancang dalam Roadmap e-Commerce beberapa bulan lalu.

"Para tokoh sukses di dunia diharapkan dapat membantu menyukseskan Roadmap e-Commerce melalui pengalaman-pengalamannya," ujar Rudiantara dalam keterangan resminya.

Ajakan tersebut juga ditanggapi secara positif oleh Jack Ma. Melalui akun resmi Twitter Alibaba Group, Ma disebut menerima tawaran untuk menjadi penasihat ekonomi bagi pemerintah Indonesia.

Sebagai informasi, nantinya Roadmap e-Commerce ini berisi inisiatif yang akan diadopsi pemerintah Indonesia. Pelaksanaan inisiatif tersebut akan dilakukan melalui struktur kerja yang di dalamnya terdapat tim pengarah atau steering commitee. Tim pengarah tersebut terdiri dari para menteri dan ketua atau kepala lembaga.

Indonesia memiliki potensi besar untuk industri e-commerce. Pada 2015, pengguna internet di Indonesia mencapai 93,4 juta jiwa, meningkat cukup pesat jika dibandingkan dengan 88,1 juta jiwa pada 2014.  

Potensi e-commerce terlihat dari angka 77 persen penggunaan internet yang digunakan untuk mencari informasi produk dan berbelanja online, pelanggan online shop yang mencapai 8,7 juta orang, dan  nilai transaksi yang diprediksi mencapai US$ 4,89 miliar pada 2016. Pada 2020, volume e-commerce diprediksi dapat mencapai US$ 130 miliar.

(Isk/Cas)