Liputan6.com, Oslo - Tak sedikit pengguna iPhone mengeluhkan masalah sinyal yang kerap dialami saat sedang menelepon atau berkirim pesan.
Sayangnya, mereka selalu menyalahkan operator karena mengira jaringan selulernya bermasalah di lokasi-lokasi tertentu. Rupanya, masalah ini bukan bersumber dari pihak operator.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman Mirror, Selasa (13/9/2016), masalah tersebut sering muncul karena posisi iPhone yang dipegang penggunanya salah.
Sebuah studi mengungkap koneksi seluler akan lebih stabil apabila posisi iPhone saat menelepon benar. Hal ini karena garis panel di belakang kover iPhone ternyata berfungsi sebagai 'antena'.
Baca Juga
Studi tersebut dilakukan oleh beberapa perusahaan telekomunikasi yang berbasis di Denmark, Swedia, Norwegia, dan Finlandia.
Para peneliti studi ini bahkan menguji 26 jenis smartphone untuk mendeteksi jenis mana yang memiliki sinyal paling buruk ketika digunakan dengan posisi yang salah.
Usut punya usut, ternyata empat perangkat iPhone anyar (iPhone 6s, 6s Plus dan SE) merupakan tiga jenis smartphone dengan sinyal terburuk ketika digunakan dalam posisi yang tidak benar.
"Apple itu selalu punya masalah, uniknya masalah seperti ini ditemukan dari bentuk smartphone yang ak kami duga. Jika pengguna menutupi garis panel di belakang iPhone, ya pasti sinyal jadi jelek," kata Professor Gert Frølund Pederson, pimpinan studi dari Denmark Aalborg University.
Masalah ini tampaknya tak akan muncul di iPhone 7 dan 7 Plus. Sebab, Apple telah merombak desain kedua smartphone anyarnya tersebut, dengan menghilangkan garis panel antena di belakang kover.
Desain iPhone 7 dan 7 Plus pun jadi polos dan membuatnya lebih elegan ketimbang 6/6s dan 6/6s Plus.
(Jek/Cas)