Sukses

Peran Serta Teknologi Digital dalam Industri Media

Apakah keberadaan teknologi digital kini berpengaruh besar bagi media-media di Indonesia?

Liputan6.com, Serpong - Dewan Pers bersama dengan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menyelenggarakan Global Forum for Media Development (GFMD) pada hari ini, Selasa (20/9/2016). Acara tersebut akan berlangsung hingga Kamis, 22 September 2016 di Universitas Multimedia Nusantara, Gading Serpong, Tangerang, Banten.

Dalam perhelatan tersebut, forum membawa tema utama “Decoding the Future: Rethinking Media for a New World,” di mana menekankan peran serta teknologi digital dalam meredefinisi evolusi industri media.

Selain itu, acara ini juga menjadi wadah berbagi pengalaman serta mendiskusikan hasil riset terkait tema utama forum tersebut.

Leon Willems, Chairman Global Forum Media for Development mengatakan bahwa keberadaan teknologi digital kini berpengaruh besar bagi media-media di Indonesia.

Adanya teknologi diharapkan bisa menawarkan solusi praktis menghadapi tantangan baru industri media, seperti kemampuan dan inovasi peliputan, akses informasi, dan perlindungan terhadap wartawan.

"Kami merasa bahwa keberlangsungan teknologi pada media dapat membuatnya untuk melakukan counter agenda kelompok radikal, serta menggagas berbagai inovasi segar yang dapat ditawarkan," kata Leon.

Pada kesempatan yang sama, Yosep Adi Prasetyo selaku Ketua Dewan Pers menganggap, penyelenggaraan forum tersebut merupakan sebuah prestasi bagi Indonesia.

Lewat forum ini, para jurnalis, akademisi, dan pegiat media di Indonesia dapat berdiskusi dan membahas secara mendalam isu-isu jurnalisme di Indonesia dalam kancah internasional.

Jakarta World Forum for Media Development 2016 di Universitas Multimedia Nusantara (UMN)

"Kami berharap bisa mendapatkan perspektif dan komparasi menyangkut independensi media, konglomerasi media, perkembangan media sosial, efek pengembangan teknologi digital, serta isu terorisme,” imbuh Yosep.

World Forum for Media Development (WFMD) 2016 menghadirkan lebih dari 80 pembicara dari berbagai mancanegara, sementara 15 di antaranya berasal dari Indonesia. Sedangkan untuk peserta, forum tersebut 500 peserta dari 62 negara, mencakup jurnalis, akademisi, praktisi, dan pegiat media.

Semua rangkaian konferensi dan pertemuan digelar di Universitas Multimedia Nusantara. Sementara diskusi akan dibagi menjadi lima sub-tema: Media di Asia, Ekstrimisme, Media dan Bisnis, Khalayak Media, dan Teknologi.

(Jek/Isk)