Liputan6.com, Washington DC - Bumi sampai saat ini dikenal sebagai satu-satunya planet di Tata Surya yang memiliki aktivitas tektonik. Sementara planet lain hanya aktif secara geologis, tapi tak lebih dari itu.
Namun temuan terbaru dari para peneliti dari Smithsonian Institute memberikan informasi berbeda. Berdasarkan citra beresolusi tinggi dari pesawat luar angkasa NASA, Messenger, diketahui bahwa Merkurius ternyata masih aktif secara tektonik.
Hal itu didasarkan pada temuan sesar yang masih relatif muda di planet tersebut. Kondisi itu merupakan indikator kuat Merkurius masih menyusut sejalan dengan mendinginnya inti planet.
Sebab, banyak yang mengganggap permukaan Merkurius sudah mati sejak miliaran tahun lalu.
Baca Juga
Messenger juga masih menangkap adanya tanda medan magnet. Informasi itu menjadi dasar untuk menandakan sebuah planet, setidaknya memiliki beberapa inti cair dan bisa disebut masih aktif.
Namun bukan berarti planet tersebut serta merta memiliki kondisi serupa Bumi. Mengutip informasi dari laman Engadget, Jumat (30/9/2016), tak ada lempeng teknonik yang bergerak di Merkurius, sehingga tak akan ditemukan benua atau kondisi mirip Bumi.
Merkurius sendiri merupakan planet yang posisinya berada dekat dengan Bumi dan Matahari. Hanya ukurannya lebih kecil jika dibandingkan Bumi. Karena itu, manusia di Bumi dapat sekilas melihat planet tersebut ketika transit di Matahari.
Sayangnya, manusia tak sampai dapat melihat dengan jelas seperti apa permukaan Merkurius. Saat peristiwa itu terjadi, manusia hanya menyaksikan planet tersebut dalam bentuk titk hitam kecil ketika 'menyeberangi' lingkaran cahaya Matahari.
(Dam/Isk)
Advertisement