Liputan6.com, London - Kompetisi di bisnis streaming musik yang kian ketat dikabarkan membuat Spotify bersiap mencaplok SoundCloud. Lewat akuisisi ini, layanan asal Swedia itu disebut-sebut ingin memperbesar konten di layanannya.
Mengutip informasi dari laman The Verge, Kamis (29/9/2016), kemungkinan akuisisi ini juga menguntungkan SoundCloud. Penyedia layanan streaming musik asal Jerman itu disebut menjadi yang paling tertinggal dibandingkan layanan lainnya saat ini.
Langkah SoundCloud untuk menghadirkan layanan berbayar disebut tak berhasil menarik perhatian pengguna. Layanan bernama SoundCloud Go itu diperkirakan tak berhasil mencapai satu juta pelanggan sejak diluncurkan pada Maret 2016.
Karenanya, akusisi ini dapat menjadi langkah strategis bagi kedua perusahaan. Terlebih, Spotify tengah bersiap go public pada pertengahan 2017. Kondisi itu diprediksi akan melancarkan kesepakatan ini.
Baca Juga
Lantas, jika akuisisi ini benar-benar terjadi, berapa harga SoundCloud. Menurut perhitungan analis, Spotify perlu merogoh kocek sekitar US$ 700 (sekitar Rp 9 miliar) juta sesuai dengan nilai valuasi perusahaan tersebut.
Di sisi lain, nilai tersebut tak serta merta membuat perusahaan tersebut kekurangan dana. Berdasarkan informasi terbaru, perusahaan yang kini dipimpin Jan Koum tersebut saat ini bernilai sekitar US$ 8,5 miliar (sekitar Rp 110 kuadriliun).
Namun Spotify diprediksi tak akan terburu-buru mengambil keputusan itu, mengingat masih akan fokus pada IPO-nya. Kedua perusahaan juga masih enggan berkomentar mengenai rumor ini.
Sebagai informasi, SoundClound sendiri sekarang ini telah bermitra dengan Twitter. Situs microblogging itu telah melakukan investasi senilai US$ 70 juta (sekitar Rp 936 juta miliar) pada awal tahun ini.
Tak banyak informasi mengenai kesepakatan itu. Namun juru bicara SoundCloud ketika itu menuturkan investasi ini akan dipakai untuk memfasilitasi dan menginspirasi budaya kontemporer sekaligus menjaring lebih banyak orang di seluruh dunia.
Advertisement
(Dam/Isk)