Liputan6.com, Tokyo - Canggihnya ponsel iPhone tidak membuat sebagian pengguna puas akan aplikasi yang ada di dalamnya. Ada beberapa aplikasi yang ingin pengguna pakai, namun software yang digunakan tidak mendukungnya.
Hal inilah yang membuat pria 24 tahun asal Tokyo, Jepang ditangkap atas pelanggaran penjualan 5 unit iPhone jailbreak.
Pria bernama Daisuke Ikeda ini mendapatkan penghasilan atas penjualan iPhone jailbreak sebesar US$ 1.186 atau sekitar Rp 15 juta. Demikian seperti dikutip dari laman The Register, Sabtu (1/10/2016).
Sebelum penangkapan ini, Daisuke telah menjual 200 unit iPhone dalam setahun dengan penghasilan US$ 49.423 atau Rp 644 jutaan. Dilaporkan media lokal, penangkapan ini adalah yang pertama kalinya terjadi di Jepang.
Baca Juga
Di dalam iPhone yang dijual Ikeda terdadap gim populer Jepang yaitu Monster Strike versi full gratis, dengan akses ke karakter gim yang bisa dipakai untuk mengalahkan raja yang paling sulit dikalahkan.
Jailbreak pada iPhone sebenarnya tak jauh berbeda seperti melakukan root pada perangkat Android. Aktivitas jailbreaking sendiri adalah proses menghilangkan batasan yang diberlakukan oleh Apple pada perangkat dengan sistem operasi iOS, seperti iPhone, iPod Touch, iPad, dan Apple TV generasi ke-2.
Dengan jailbreak, pengguna bisa mengunduh aplikasi berbayar secara gratis. Namun dengan melakukan hal tersebut, masa garansi perangkat akan hilang atau tak berlaku.
Bukan itu saja, jailbreak juga bisa membuat kinerja perangkat jadi lemot karena menggunakan banyak memori.
(Raehan Maulida/Isk)
Advertisement