Sukses

Driver Go-Jek: Manajemen Tentukan Sistem Performa Secara Sepihak

Para driver berdalih, sistem performa yang merugikan ini rupanya ditetapkan dari pihak manajemen Go-Jek.

Liputan6.com, Jakarta - Memanasnya aksi demonstrasi yang didalangi para driver Go-Jek rupanya punya alasan yang cukup kuat.

Para mitra pengemudi kendaraan roda dua ini berdalih, demo yang mereka lakukan tak lain didorong oleh rasa kecewa atas penerapan sistem baru manajemen yang menekankan performa para driver.

Usut punya usut, sistem performa yang dikeluhkan oleh driver, menurut mereka, ternyata ditentukan sepihak oleh pihak manajemen Go-jek.

"Sistem yang merugikan ini dibikin sepihak," kata salah seorang perwakilan Go-Jek kepada Tekno Liputan6.com saat berada di tengah aksi demonstrasi di depan kantor pusat Go-Jek di Kemang, Jakarta, Senin (3/10/2016).

Seorang driver lainnya mengatakan, mereka justru cenderung lebih sepakat dengan sistem lama, bukan merujuk sistem performa. "Mending balik ke sistem lama aja. Itu lebih jelas," ujar perwakilan Go-Jek lainnya.

Lebih lanjut, mereka menuturkan, "Dulu lima tarikan dapat (bonus) 50 ribu. Kalau dapet lima tarikan lagi, dapet lagi (bonus) 50 ribu. Sekarang boro-boro".

Sebelumnya sempat diwartakan, penerapan sistem performa ini mengharuskan para pengemudi menjaga performa, alias Tingkat Penerimaan Pesanan mereka agar terus berada di atas angka 70 persen.

Peraturan tersebut kini mewajibkan para driver untuk tidak nakal dan tidak gampang menolak pesanan. Kalau di-cancel, performa otomatis akan turun. Semisal dibatalkan dua kali, mereka bakal di-suspend dan tidak bisa menerima order selama 30 menit.

Menurut perwakilan pengemudi lain, sistem performa saat ini cukup merugikan sebab pesanan yang dibatalkan oleh pemesan berpengaruh pada pengemudi. Padahal jika kondisi itu dilakukan pihak pengemudi, penurunan performa dapat diterima.

Sementara performa pengemudi berkaitan dengan bonus yang diterima. Semakin tinggi performa, poin yang diperoleh juga semakin tinggi dan peluang mendapat bonus makin besar.

Di samping itu, pesanan yang masuk disebut terlalu banyak. Kondisi itu secara tak langsung membuat performa menurun karena pengemudi tak punya banyak waktu untuk memilih pesanan.

(Jek/Why/Ysl)

 

Video Terkini