Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini, sering kita mendengar berita soal meledaknya smartphone dan melukai pemiliknya. Misalnya, baru-baru ini Samsung Galaxy Note 7 marak dibicarakan karena baterainya meledak.
Baca Juga
Pihak Samsung terpaksa menarik produk teranyar tersebut dari pasaran. Setelah diusut, ternyata terdapat kesalahan fatal pada komponen baterai smartphone tersebut.
Berkaca dari kasus di atas, kita sebetulnya dapat menghindari hal tersebut terjadi pada ponsel kita. Berikut ini tim Tekno Liputan6.com mengulas tips untuk mengurangi potensi meledaknya baterai ponsel:
1. Gunakan Baterai Asli Pabrikan
Selain menggunakan baterai asli dari pabrikan, beli lah baterai dari merek pengganti yang memiliki reputasi baik.
Terkadang banyak dari kita tergoda dengan harga baterai murah. Tapi, pertimbangkan juga berapa banyak biaya yang dikeluarkan apabila ponsel Anda rusak.
2. Jangan Tinggalkan Ponsel di Tempat Panas
Meninggalkan ponsel yang sedang di-charge di tempat panas, akan memicu overheating. Suhu lingkungan sangat mempengaruhi baterai. Pasalnya, baterai terbuat dari Lithium yang mudah meledak. Apabila disimpan di tempat panas, itu akan mempercepat proses peledakan.
Selanjutnya
3. Charge Ponsel di Tempat Berventilasi
Dengan sirkulasi yang baik, aliran udara panas akan terdistribusikan keluar. Angin otomatis akan mengurangi risiko meledaknya baterai.
4. Charge Ponsel Saat Baterai di Bawah 50 persen
Potensi baterai Li-ion meledak ternyata bisa lebih besar jika dalam kondisi voltase yang rendah. Saat terisi penuh, sebenarnya kondisi baterai relatif panas karena baru saja di-charge. Untuk itu, isi baterai ketika kondisi sudah hampir habis atau suhunya sendiri relatif dingin.
(Msu/Cas)
Advertisement