Sukses

Sepanas Debat Trump vs Clinton, Ini 5 'Pertarungan' di Dunia Gim

Tak ingin kalah dengan debat panas antara Donald Trump vs. Hillary Clinton, industri gim pun pernah mengalami persaingan panas serupa.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap empat tahun sekali di Amerika Serikat, warganya 'dibombardir' dengan berbagai pernyataan dan iklan politik demi mendapatkan simpati warga pemilih.

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, musim pemilihan presiden pada 2017 ini terbilang cukup panas. Kedua pendukung dari masing-masing partai melontarkan komentar negatif dan saling menjatuhkan.

Tahun ini, Partai Demokrat diwakili oleh Hillary Clinton, sedangkan Partai Republik diwakili oleh Donald Trump. Lalu apa hubungannya dengan dunia gim? Banyak.

Sebelum debat Trump vs. Clinton ini suasananya memanas seperti saat ini, berbagai debat, persaingan, dan seteru panas pun sering terjadi, bahkan beberapa dari persaingan tersebut hingga saat ini masih terjadi.

Merangkum dari berbagai sumber, tim Tekno Liputan6.com menyajikan lima persaingan paling panas yang terjadi di industri gim.

1. Call of Duty vs Battlefield
Mengingat kesuksesan yang Call of Duty (CoD) dapatkan beberapa tahun belakangan ini, sedikit mengejutkan saat Activision menggunakan kode nama "Medal of Honor Killer" untuk seri CoD pertama.

Sebelum CoD mendominasi genre first-person shooter (FPS) dunia seperti saat ini, Medal of Honor merupakan gim FPS paling populer di generasi Xbox, PS2, dan Gamecube.

Hampir satu dekade, keduanya pun hingga saat ini masih berseteru. Terakhir, EA berusaha tampil lebih unggul dengan memperkenalkan Battlefield 4. Sayang, fitur online di dalam gim tak mampu mendepak Call of Duty: Ghost.

Padahal Ghost sendiri dianggap kurang menarik banyak gamer dan jadi seri CoD terburuk saat itu. Terkini, kedua siap kemballi bersaing dengan judul gim teranyarnya. Lebih dahulu, EA akan meluncurkan Battlefield 1 dengan Activision merilis Call of Duty: Infinite Warfare.

2 dari 3 halaman

Forza hingga Pokemon Go

2. Forza vs Gran Turismo
Saat konsol gim di dunia masih di dominasi oleh oleh PlayStation dan PlayStation 2, Gran Turismo merupakan gim simulasi balap pertama dan tersukses yang Sony miliki.

Seiring berjalannya waktu, berbagai judul dengan genre serupa pun mulai bermunculan, dengan salah satu judul pesaing berat Gran Turismo adalah Forza.

Tampil lebih 'segar', Forza pun langsung melejit sebagai gim balap paling disukai dan sukses ketimbang seri balap lainnya.

Ada kemungkinan di mana Gran Turismo dapat bangkit kembali. Namun, dengan peluncuran Forza Horizon 3, Gran Turismo harus berusaha keras menghadirkan fitur yang lebih baik dan inovatif dari seri-seri sebelumnya.

3. Valor vs Mystic vs Instinct di Pokemon Go
Saat dunia dilanda demam Pokemon Go pada tiga bulan lalu, internet langsung di bombardir dengan beragam hal mulai dari meme hingga penjualan pernak-pernik yang menampilkan 'kesetiaan' pemain Pokemon Go dengan salah satu tim pilihannya.

Tak sedikit, pemain tiap tim (Valor, Mystic, dan Instinct) juga saling mengejek satu sama lain dengan mengatakan kalau tim mereka adalah yang terbaik.

Menariknya, persaingan antar tim tersebut menciptakan sebuah dinamika di mana tiap tim berusaha keras meruntuhkan dan mengendalikan Gym lawan.

3 dari 3 halaman

Nintendo dan PC

4. Nintendo vs SEGA
Bagi kamu yang sudah main gim pada era 90-an pasti sudah tidak asing lagi dengan perseteruan antara Nintendo dan SEGA.

Di saat konsol gim generasi keempat sedang berjaya, Nintendo dan SEGA memperkenalkan konsol andalan mereka yakni Super Nintendo dan Sega Genesis.

Acap kali persaingan tersebut menjadi kurang sehat, dengan SEGA sering menyerang Nintendo secara langsung. Salah satu tagline marketing SEGA yang paling terkenal adalah, "SEGA does what Nintendo don't".

Awalnya SEGA memang mampu membuktikan diri sebagai yang terbaik dengan meluncurkan judul gim AAA khusus untuk Sega Genesis. Namun, SEGA pun akhirnya terkena karma. Tak mampu lagi mengimbangi SNES, Sega pun terpaksa menyudahi produksi Sega Genesis untuk selama-lamanya.

5. PC vs Konsol
Empat perseteruan di atas tak sebanding dengan perseteruan platform PC dan konsol. Secara terang-terangan, pengguna PC sering menyebut diri mereka sebagai "PC master race". 

Ini dikarenakan keunggulan dalam tampilan grafis di dalam gim lebih unggul ketimbang pemilik konsol. Tak terima dianggap sebagai ras lebih rendah, pengguna konsol sering pamer sejumlah judul gim eksklusif yang tak mungkin rilis di PC.

Sewajarnya, perdebatan dan seteru abadi ini terjadi hanya sebatas pengguna fanatik konsol dan PC. Dengan diluncurkannya layanan Xbox Play Anymwhere dan PlayStation Now, membuktikan kalau pabrikan konsol tidak pernah melihat PC sebagai pesaing.

(Ysl/Cas)

Video Terkini