Sukses

Cita-Cita Pembesut Aplikasi Go-Jek Lahirkan Developer Wanita

Alamanda Shantika kini sibuk dengan kegiatan barunya di Kibar, perusahaan inkubator dan akselerator startup.

Liputan6.com, Jakarta - Usai  mundur dari jabatannya sebagai VP of Product Go-Jek beberapa waktu lalu, Alamanda Shantika kini sibuk dengan kegiatan barunya di Kibar, perusahaan inkubator dan akselerator startup, yang juga penginisiasi Gerakan Nasional 1.000 Startup.

Tak hanya itu, rupanya wanita yang biasa dipanggil Ala ini juga sibuk dengan kegiatan di jejaring bagi perempuan pengembang aplikasi, FemaleDev.

"FemaleDev itu sudah ada beberapa tahun yang lalu, tetapi sempat vakum. Seperti Gerakan 1.000 Startup, FemaleDev juga diinisiasi Kibar. Sekarang mau diaktifkan lagi," kata Ala saat ditemui Tekno Liputan6.com di Conclave, Senin (10/10/2016).

FemaleDev menekankan pada edukasi perempuan di bidang pengembang aplikasi. Menurutnya, program di FemaleDev mirip dengan Gerakan 1.000 Startup, namun dikhususkan kepada perempuan. "Saya ingin para perempuan jadi pengembang aplikasi, sekaligus punya jiwa leader," ujar Ala.

Menurutnya, saat ini sudah cukup banyak perempuan yang bergelut di dunia teknologi, tetapi bukan di bidang coding dan developer teknologi. Ia ingin para perempuan yang bergabung di FemaleDev ini memiliki ilmu atau pengetahuan di bidang tersebut.

"Dulu dari 80 orang di kelas, hanya 3 orang perempuan yang jadi developer. Waktu di Go-Jek, tim saya 10 persennya perempuan, lumayan. Tapi dari 10 persen ini belum banyak yang kuat leadership-nya. Mereka harus bisa memimpin, karena suatu saat mereka akan menjadi female startup founder," tambahnya.

Untuk meningkatkan jumlah perempuan yang bergerak di bidang developer dan coding. Nanti ada tahapan-tahapan yang sama dengan Gerakan 1.000 Startup, yakni Ignition atau seminar dari narasumber ahli, Workshop, dan Softskill Camp mengenai kepemimpinan.

"Di workshop ini akan lebih ke coding, jadi perempuan ini akan diajari coding, mereka tak mesti yang sudah bisa koding, yang penting memiliki keinginan untuk belajar," ungkap Ala.

FemaleDev juga bakal dijalankan di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, Bali, dan lain-lain. Bahkan, jika program ini telah berjalan, ia berharap untuk mengkolaborasikannya dengan Gerakan 1.000 Startup. Rencananya, FemaleDev diluncurkan di Bali pada 29 Oktober mendatang. 

Untuk mengembangkan program ini, Ala mengaku FemaleDev sudah mendapat dukungan dari berbagai co-working space di seluruh Indonesia serta dari Google Developer.

"Syaratnya hanya satu, perempuan yang mau coding. Mereka yang belum bisa coding pun boleh, asal memiliki keinginan untuk belajar. Mereka yang kuliah marketing tetapi ingin belajar teknologi dan coding, juga bisa ikut," ujar Ala.

Perempuan yang sempat berkeinginan menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan, dirinya memang ingin fokus memberdayakan perempuan melalui sektor pendidikan informal. 

(Tin/Cas)