Liputan6.com, Jakarta - Tak terasa, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2016 akan kembali diadakan di penghujung tahun ini. Pendaftaran untuk semua pemain eCommerce lokal pun telah dibuka mulai dari 9 Oktober hingga 23 Oktober 2016.
Ini artinya, para pelaku eCommerce bakal ‘berlomba-lomba’ memberikan penawaran menggiurkan pada momen tahunan ini.
Harbolnas pada 2015 dilaporkan berjalan sukses, meskipun pada kenyataannya masih banyak kendala yang dialami sejumlah eCommerce.
Sebut saja Berrybenka, MatahariMall, dan Bhinneka yang sempat down beberapa saat. Lonjakan para pengunjung yang meningkat drastis disebut-sebut menjadi faktor utama yang membuat situs down.
Untuk mengantisipasi gangguan yang terjadi di Harbolnas 2015, kali ini sejumlah eCommerce akan mempersiapkan strategi khusus. Beberapa di antaranya adalah Blibli, Bhinneka, Lazada, serta perusahaan layanan cloud Akamai.
Dalam network sharing “Power Talk” yang dihelat Asosiasi eCommerce Indonesia (idEA), mereka berbagi kiat kepada pelaku eCommerce lain soal bagaimana mengatur strategi menghadapi lonjakan traffic pengunjung di Harbolnas 2016.
Sesi sharing tersebut diisi oleh beberapa petinggi eCommerce kenamaan, mulai dari Sebastian Sieber, CMO (Chief Marketing Officer) Lazada; Lisa Widodo, Head of Operation Blibli; Lodewijk Tanamel, CTO (Chief Technology Officer) Bhinneka, hingga Ali Hakim, Country Manager Akamai.
Baca Juga
Masing-masing kiat yang mereka jabarkan terbagi ke tiga fokus persiapan Harbolnas 2016.
Lazada berbagi kiat bagaimana mengatur strategi marketing yang baik, Bhinneka mengungkap cara mempersiapkan infrastruktur IT yang kokoh, serta Blibli mempresentasikan apa yang akan mereka siapkan untuk Harbolnas 2016 dari segi operasional.
Sesi dibuka oleh penjabaran dari Lisa Widodo, Head of Operation Blibli, soal strategi operasional apa saja yang mereka lalkukan untuk menanggulangi masalah yang bisa saja terjadi di Harbolnas 2016.
“Pertama, kami siapkan capacity planning. Kami lihat kapasitas pengunjung yang bisa ‘ditampung’ tahun ini dengan membandingkan kapasitas dari tahun lalu. Dengan begitu, setidaknya kami punya bayangan kira-kira traffic pengunjung bakal sebanyak apa,” kata Lisa di sesi presentasi Power Talk yang dihelat di InterContinental MidPlaza, Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Selain itu, lanjut Lisa, ia juga meninjau kesiapan operasional Blibli dari beberapa elemen, seperti evaluasi kapasitas pengunjung dan performa situs, hingga mengecek kembali performa kurir, agen, dan warehouse.
“Kami (Blibli) kan punya dua channel, dari warehouse dan merchant. Nah, kami juga harus imbau mereka untuk siap-siap menghadapi lonjakan tinggi dalam promo besar-besaran seperti Harbolnas,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Lodewijk Tanamel, CTO Bhinneka, juga mengumbar kiat yang mereka persiapkan menjelang Harbolnas dari segi infrastruktur IT. Menurutnya, setiap pelaku eCommerce harus bisa mengidentifikasi tren yang tengah berlangsung.
“Kita harus tahu tren, dalam hal ini jumlah concurrent user saat ini dan bagaimana total user saat campaign (Harbolnas) berlangsung. Kalau banyak, kita harus steady mengoptimalkan server dengan meningkatkan konfigurasi agar lonjakan traffic tetap berjalan lancar dan situs tidak akan down,” jelasnya.
Sekadar informasi, Harbolnas 2016 mengusung tema “Indonesia Online”. Dengan harapan bisa menggenjot pertumbuhan industri eCommerce lokal, momen ini juga diselenggarakan sebagai gerakan untuk mendukung pemerintah dalam memajukan industri eCommerce di Indonesia.
(Jek/Isk)