Sukses

40.000 Publikasi Ilmiah Ini Bisa Diakses Daring Secara Gratis

Ini meliputi 14.467 tugas akhir, skripsi, dan tesis, 15.970 file abstrak, dan 7.822 jurnal eproceeding untuk masyarakat umum.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika kebanyakan universitas menutup akses publikasi ilmiah, lain halnya dengan Telkom University (TelU), Bandung.

Kemajuan teknologi informasi komunikasi (TIK) yang jadi unggulan kampus tersebut membuat mereka membuka akses daring gratis terhadap hampir 40.000 publikasi ilmiah. Ini meliputi 14.467 tugas akhir, skripsi, dan tesis, 15.970 file abstrak, dan 7.822 jurnal eproceeding untuk masyarakat umum.

Menurut Mochamad Ashari, Rektor Telkom University, TIK membuat konten ilmiah tersebut dapat diakses tidak hanya oleh warga TeIU, akan tetapi juga oleh masyarakat umum yang mendaftarkan diri ke laman openlibrary.telkomuniversity.ac.id.

"Kami tahu membuka akses penelitian terutama skripsi, tugas akhir, dan tesis bukanlah keputusan populer di dunia pendidikan tinggi. Hal ini terutama berkaitan isu plagiarisme," katanya saat grand launching Telkom University Open Library pada acara Telkom University Literacy Event 2016, di Aula Manterawu Telkom University, baru-baru ini.

Namun, lanjut Ashari, pihaknya memiliki semangat dan komitmen berbagi pengetahuan kepada banyak orang, sehingga menginisiasi gerakan literasi melalui pembukaan akses daring konten lokal melalui konsep Telkom University Open Library.

Menurutnya, sekalipun tidak populer, namun pihaknya berkewajiban menyediakan akses terhadap sumber pengetahuan untuk masyarakat luas. Terlebih, TeIU merupakan perguruan tinggi yang memiliki keunggulan dalam penelitian TIK, sesuatu yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini.

Dengan begitu, hasil penelitian civitas akademika Telkom University dapat menjadi lebih berguna untuk lebih banyak orang.

“TeIU memiliki visi untuk menjadi World Class University. Saya pikir salah satu tolak ukur penilaian sebuah universitas kelas dunia juga adalah bagaimana penelitian yang dihasilkan di dalamnya berdampak nyata dalam kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Wakil Rektor III Telkom University AMA. Suyanto menambahkan, selain membuka akses penelitian, pihaknya juga berhasil menggalang 13.492 eksemplar buku. Buku tersebut berasal dari sejumlah donatur, seperti The Asia Foundation, Curhat Anak Bangsa (CAB), Periplus, serta warga TeIU.
Suasana dalam Telkom University Literacy Event 2016, di Aula Manterawu Telkom University
“Sekarang sudah bukan zamannya kita menunggu. Kita harus melakukan sesuatu, apapun itu, untuk menunjukkan peduli,” katanya.

Dalam helatan tersebut, juga digelar talkshow bertema “Urgensi Gerakan Literasi untuk Negeri” dengan pembicara Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Dedi Junaedi, artis dan penulis Dee Lestari, serta aktivis pendidikan Undang “Jack” Suryaman, donasi buku, Afternoon Literacy with Pidi Baiq.

(Msu/Isk)

 

Video Terkini