Sukses

Samsung Akan Hancurkan Galaxy Note 7

Samsung memilih untuk tak lagi menggunakan dan membuang ponsel itu termasuk komponen yang ada di dalamnya.

Liputan6.com, Suwon - Awal pekan ini, Samsung resmi mengumumkan penghentian penjualan Galaxy Note 7 yang masih terus bermasalah. Perusahaan asal Korea Selatan itu juga memastikan tak akan melanjutkan produksi ponsel tersebut.

Berdasarkan laporan terbaru, setidaknya ada 2,5 juta unit Galaxy Note 7 yang terdampak keputusan ini. Samsung juga meminta pengguna tak lagi memakai perangkat tersebut dan mengembalikan perangkat yang masih ada.

Lantas bagaimana dengan nasib Galaxy Note 7 yang sudah dikembalikan? Samsung menyebut, pihaknya tak akan lagi memperbaiki, memperbarui, dan menjual ponsel itu. Mereka memilih untuk menghancurkannya.

"Kami memiliki proses untuk membuang ponsel ini di tempat yang aman," ujar juru bicara Samsung seperti dikutip dari laman Ubergizmo, Kamis (13/10/2016).

Menurut sebagian pihak, keputusan itu dirasa tepat mengingat komponen di dalamnya kemungkinan masih bermasalah.

Samsung sendiri sampai saat ini belum dapat memastikan penyebab masalah smartphone itu. Sebelumnya, perusahaan itu sempat menyebut ada cacat produksi pada baterai yang digunakan pada perangkat tersebut.

Sebagai informasi, keputusan Samsung untuk menghentikan produksi Galaxy Note 7 juga berimbas pada kerugian finansial.

Perusahaan itu diprediksi kehilangan pendapatan hampir US$ 17 miliar atau setara dengan Rp 221 triliun, jika perangkat itu berhenti dijual.

Para analis berpendapat, perusahaan itu akan kehilangan kesempatan untuk menjual kira-kira 19 juta unit dengan keputusan ini. Tak hanya itu, menurut beberapa pengamat, citra Samsung juga ikut jelek akibat keputusan tersebut.

(Dam/Isk)