Liputan6.com, Jakarta - Samsung akhirnya menghentikan produksi dan penjualan Galaxy Note 7 pada pekan ini, menyusul banyaknya laporan produk tersebut meledak beberapa waktu lalu.
Namun ternyata Galaxy Note 7 bukan satu-satunya produk Samsung yang bermasalah. Samsung yang juga memproduksi sederet produk elektronik konsumen, termasuk peralatan dapur dan televisi, kerap terjebak dalam beberapa masalah keamanan lainnya. Salah satunya saat Samsung melakukan recall (menarik) lebih dari 144 ribu mesin cuci di Australia yang rentan menyemburkan api.
Baca Juga
Selama bertahun-tahun, Samsung menghadapi situasi keamanan yang akhirnya membuat regulator bertindak. Insiden terbesar termasuk menarik 184 ribu oven microwave pada 2003 di Amerika Serikat (AS) dan 210 ribu kulkas di Korea Selatan (Korsel) pada 2009.
Ada juga kasus penarikan produk yang lebih kecil, di antaranya 43 ribu oven microwave di AS pada 2009 dan 20 ribu mesin cuci yang berisiko menyebabkan kebakaran pada 2007.
Penarikan produk memang hal yang umum dijumpai di industri produk elektronik konsumen. Bagi Samsung sebagai perusahaan besar dengan portofolio produk yang banyak, tentu ada sejumlah masalah di lini produknya yang sangat mungkin terjadi.
Namun Samsung dinilai tertutup terhadap konsumen, regulator, dan media mengenai apa sebenarnya yang terjadi pada produknya.
"Samsung tidak komunikatif dengan para konsumen, regulator atau media, seperti yang seharusnya mereka lakukan selama recall, khususnya untuk yang berisiko seperti bahaya mengenai ponsel Anda bisa terbakar, merusak properti Anda dan membahayakan keluarga Anda," kata analis kebijakan untuk Consumers Union, William Wallace, seperti dikutip dari New York Times, Jumat (14/10/2016).
Insiden penarikan smartphone memang tidak ada hubungannya dengan penarikan produk Samsung lainnya, seperti kasus mesin cuci. Sebab, produk elektronik konsumen seperti televisi dan peralatan dapur dibuat oleh divisi berbeda, sedangkan smartphone ditangani oleh divisi mobile Samsung.
(Din/Why)