Liputan6.com, Kanada - Pada 22 Mei 2015, Danau Ouareau di Quebec, Kanada menjadi sorotan. Pasalnya, saat itu perangkat teknologi fiksi ilmiah yaitu hoverboard tampak mengudara di atas air.
Hoverboard itu mampu terbang 16 (sekitar 5 meter) kaki di atas permukaan, dengan jarak terbang 905 kaki atau sekitar 275 meter. Hoverboard "homemade" tersebut dibuat oleh Alexander Duru.
Kemampuan terbang hoverboard itu berhasil memecahkan rekor Guinness World Record. Rekor sebelumnya hanya mampu terbang dengan jarak 164 kaki atau sekitar 50 meter.
Duru mengontrol ketinggian dan kecepatannya di atas hoverboard menggunakan remote genggam yang dibuat dari sepasang tang. Aspek DIY atau "buatan sendiri" lain yaitu menggunakan ikatan snowboard (papan seluncur salju) untuk mengikat kakinya ke rangka hoverboard.
Baca Juga
Menurut Duru, tidak ada mesin lain yang dapat mengalahkan sensasi mengendarai perangkat tersebut.
"Bahkan rasanya tidak ada yang mendekati," kata Duru seperti dikutip dari laman Popular Science, Minggu (16/10/2016).
Engineer software itu mencurahkan waktunya selama lima tahun terakhir untuk menyempurnakan desain hoverboard bernama Omni tersebut.
Upaya pertamanya kurang lebih terbuat dari sepotong kayu diikat ke motor dan baling-baling. Sedangkan perangkat terkini, yang telah disempurnakan oleh perusahaannya, Omni Hoverboards, bersama mahasiswa universitas lokal, terbuat dari serat karbon tapi masih memiliki rasa "DIY".
Kini Duru dan timnya sedang mengembangkan prototope kedua yang lebih ramping, lebih kuat dan cukup aman untuk masyarakat yang menginginkannya. Ia berencana hoverboard tersebut bisa didistribusikan pada 2017.
"Kebanyakan orang membayangkan masa depan bersama hoverboard. Saya rasa hal itu pasti akan terjadi," pungkasnya.
(Din/Isk)