Liputan6.com, Batam - Mahasiswa Politeknik Negeri Batam (Polibatam) kembali menunjukkan karyanya dengan membuat gim (game) yang mengangkat potensi daerahnya.
Arif Muspita, mahasiswa D4 Polibatam program studi teknik multimedia dan jaringan membuat gim berbasis Android yang diberi nama "Gonggong in the Sky".
"Gonggong menurut kami sudah menjadi ciri khas bagi Kepulauan Riau (Kepri). Bagi wisatawan rasanya belum sah ke Kepri kalau belum makan gonggong. Oleh karena itu, kami membuat gim ini dengan tujuan untuk mengenalkan gonggong sebagai salah satu wisata kuliner andalan di Kepri," jelas Arif, Minggu (16/10/2016).
Arif mengakui pemilihan nama gim "Gonggong in the Sky" berlawananan dengan habitat asli gonggong sebagai hewan yang hidup di perairan. Namun, ia mengungkapkan bahwa hal itu merupakan bagian agar membuat jalan cerita dari gim menjadi lebih menarik.
"Gim ini menceritakan bahwa setiap hari ada banyak gonggong yang kehilangan nyawanya karena diolah menjadi makanan yang sangat lezat di Kepri. Oleh karena itu, gim ini ingin mengajak pemainnya untuk membantu arwah dari gonggong yang telah menjadi hidangan tadi agar bisa mencapai nirwana dengan melewati rintangan awan jahat," tuturnya.
Baca Juga
Arif mengatakan, cara bermain gim gonggong ini cukup mudah. Pemain cukup menyentuh layar secara berulang agar gonggong dapat terbang. Sedangkan untuk melewati rintangan, pemain dapat menmiringkan layar smartphone ke kiri atau ke kanan.
Selain itu, di gim ini juga tersedia leaderboard, sehingga pemain dapat bertanding skor tertinggi dengan pemain lainnya. Saat ini gim "Gonggong in the Sky" telah dirilis dan dapat diunduh secara gratis di Play Store.
"Saya dan tim berharap gim ini dapat berperan dalam menyukseskan program Kepri go digital yang belum lama ini diresmikan kementerian pariwisata dan pemerintah provinsi Kepri," harapnya.
Sementara itu, kepala Dinas Pariwisaata Provinsi Kepri Guntur Sakti mengaku kaget saat dikonfirmasi Liputan6.com, pada Minggu (16/10/2016).
"Sebelumnya saya tidak mengetahui adik-adik kita membuat aplikasi digital gim Android yang memperkenalkan kuliner khas Kepri, tentunya ini sangat membanggakan," ujar Guntur.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa ini merupakan kreativitas mahasiswa Kepri, yang tentunya pemerintah dengan apreasi siap melakukan kolaborasi sebagai bentuk dukungan.
"Mahasiswa sangat paham betul era digitalisasi dengan kreativitasnya, itu sangat membantu pemerintah daerah. Hal seperti ini patut didorong agar memucu mahasiswa lainnya untuk berkarya," tutup Guntur.