Sukses

Jerman Larang Tesla Gunakan Istilah "Autopilot" di Iklan

Menteri Tranportasi Jerman Alexander Dobrindt meminta Tesla untuk berhenti menggembar-gemborkan istilah "Autopilot" di iklan. Kenapa?

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Tranportasi Jerman Alexander Dobrindt meminta Tesla untuk berhenti menggembar-gemborkan istilah "Autopilot" di iklan mobil listrik besutannya.

Dobrindt menilai, hal itu dikhawatirkan akan memunculkan kesan bahwa mobil listrik Tesla betul-betul bisa melaju tanpa memerlukan atensi dan kontrol dari pengemudi.

Seorang juru bicara di Kementerian Transportasi Jerman mengonfirmasi sebuah laporan di media Bild am Sonntag bahwa otoritas tranportasi tingkat federal telah melayangkan permintaan ini ke Tesla.

"Surat yang dilayangkan ke Tesla memang betul-betul ada, berikut permintaan untuk tidak menggunakan lagi istilah "Autopilot" yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman," ujar juru bicara tersebut, sebagaimana dikutip dari Reuters, Selasa (18/10/2016).

Adapun seorang juru bicara Tesla mengatakan, sistem "Autopilot" yang Tesla maksud telah digunakan di luar angkasa selama puluhan tahun. Dalam hal ini, Tesla selalu menegaskan kepada pelanggan bahwa sistem ini juga mengharuskan pengemudi untuk selalu memerhatikan laju kendaraan setiap saat.

"Sama seperti di pesawat terbang, bila digunakan dengan benar, Autopilot mengurangi beban kerja pengemudi dan menyediakan lapisan keamanan tambahan, bila dibandingkan dengan mengemudi murni secara manual," tutur juru bicara tersebut.

Pada hari Jumat (14/7/2016), otoritas transportasi tingkat federal--yang melapor ke Dobrindt--melayangkan surat kepada pemilik mobil Tesla. Isi surat itu memperingatkan mereka bahwa kendaraannya tidak bisa dioperasikan tanpa perhatian secara terus menerus, dan di bawah peraturan lalu lintas, mereka harus tetap waspada.

Menurut laporan Bild am Sonntag, penggalan surat otoritas transportasi tingkat federal kepada Tesla berbunyi, "Dalam rangka mencegah kesalahpahaman dan ekspektasi keliru dari pelanggan, kami menuntut istilah Autopilot yang berpotensi menyesatkan, tidak lagi digunakan dalam iklan."

(Why/Isk)

Video Terkini