Liputan6.com, Singapura - Sebuah mobil tanpa sopir alias mobil otonomos diuji di sebuah jalanan besar di Singapura, Selasa (18/10/2016). Sayangnya, mobil tersebut justru bertabrakan dengan sebuah truk. Beruntung, otoritas transportasi Kota Singapura menyatakan tak ada yang terluka dalam kecelakaan tersebut.
"Kendaraan tersebut sedang berpindah jalur saat bertabrakan dengan sebuah truk," ujar otoritas transportasi setempat melalui unggahan di Facebook, sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip dari Reuters, Rabu (19/10/2016).
Kendaraan otonomos tersebut dikembangkan dan diuji oleh nuTonomy. Saat uji coba dilaksanakan, di dalam mobil ada dua orang engineers yang bertugas sebagai pengawas.
Dikatakan, saat uji coba, kendaraan melaju dengan kecepatan perlahan, tidak dalam kecepatan tinggi, sehingga mereka berdua tidak terluka.
Baca Juga
 Seperti diketahui, berbagai negara di seluruh dunia mulai mendukung pengembangan teknologi otonomos. Singapura yang jumlah lahan dan pekerjanya terbatas berharap penggunaan mobil otonomos bisa mendorong penduduknya menggunakan transportasi umum.
Sebagai informasi, di Singapura pengujian teknologi otonomos sangat diawasi, sebab pada masa yang akan datang, mobil otonomos akan dipakai untuk mengembangkan rencana bisnis baru.Â
Bukan hanya itu, dukungan juga diwujudkan dengan pengujian mobil otonomos di wilayah barat Singapura bulan September lalu yang diuji oleh empat kelompok berbeda. Adapun rute yang dimaksud ditambah panjangnya menjadi dua kali lipat 12 km.
Akhir September, perusahaan aplikasi Grab juga bermitra dengan nuTonomy untuk menjalankan taksi otonomos di Singapura yang bisa dipesan melalui aplikasi. nuTonomy sendiri bukanlah perusahaan manufaktur mobil, melainkan perusahaan penyedia teknologi otonomos.
(Tin/Why)