Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, perusahaan penyedia aplikasi pemanggil transportasi Uber mengumumkan taksi berbasis kendaraan otonomos bakal jadi masa depan perusahaan.
Hal itu dipertegas oleh pernyataan sang CEO Uber Travis Kalanick. Baru-baru ini, Kalanick menyebutkan, Uber sedang bergerak menjadi perusahaan robotik. Hal itu dimulai dengan langkah Uber melakukan uji coba terhadap mobil otonomosnya di Pittsburgh.
Dalam laporan Mashable yang Tekno Liputan6.com kutip, Jumat (21/10/2016), pernyataan Kalanick itu merupakan jawaban atas pertanyaan beberapa pihak mengenai arah bisnis perusahaan dalam lima hingga tujuh tahun mendatang.Â
Baca Juga
Sebelumnya, Kalanick mendeskripsikan Uber sebagai perusahaan logistik. Namun saat ini ia menyebutkan bahwa bisnis Uber bergeser menjadi perusahaan robotik.
"Saat mobil-mobil ini (Uber) berjalan sendiri, artinya kami mulai berubah menjadi perusahaan robotik. Kami ada di tahap awal untuk berproses menjadi perusahaan robotik," ujar Kalanick.
Ia menambahkan, Uber telah memiliki ratusan ilmuwan yang bekerja mengembangkan partisi-partisi robotik. "Self-driving bakal jadi fokus utama kami," tutur Kalanick menambahkan.
Selain di Pittsburgh, Kalanick juga mengonfirmasi Uber mengadakan sejumlah uji coba kendaraan otonomos di jalanan San Francisco. Meski begitu, dalam pengujian mobil otonomosnya, Uber belum mulai mengangkut penumpang.
"Otomotif jadi salah satu hal yang penting bagi kami. Meski begitu, teknologi belum akan menggantikan manusia," kata Kalanick.
Kalanick menjelaskan, kini Uber punya 40 juta pengguna aktif di seluruh dunia. Ia juga mengatakan Uber berpotensi untuk melantai ke bursa saham dalam beberapa waktu ke depan. "Jika diibaratkan anak sekolah, kami baru naik kelas 9, belum saatnya untuk pergi ke pesta dansa," ujar Kalanick.
(Tin/Why)