Liputan6.com, California - Twitter dikabarkan berencana mengurangi jumlah pegawainya dalam waktu dekat. Berdasarkan laporan Bloomberg, ada sekitar 8 persen atau 300 orang dari seluruh pegawai Twitter yang akan dirumahkan.
Keputusan ini diambil menyusul kondisi finansial Twitter yang tak kunjung membaik. Mengutip informasi dari Business Insider, Selasa (25/10/2016), langkah ini diambil mengingat opsi penjualan perusahaan ternyata tak dapat dilakukan.
Twitter disebut telah kehilangan cukup banyak uang di tengah usahanya untuk menjaring pengguna dan mengembangkan bisnisnya. Pengumuman PHK rencananya akan diumumkan pekan ini sebelum laporan keuangan kuartal ketiga dibuka.
Baca Juga
Isu ini juga membuat CEO Twitter Jack Dorsey berada di bawah tekanan. Banyak pihak menyebut co-founder Twitter itu tak mampu bekerja maksimal karena mengemban tugas memimpin perusahaan lain, yakni Square.
Dorsey, selama kepemimpinannya tahun lalu, baru satu kali melakukan pemutusan hubungan kerja di Twitter. Salah satu penyebabnya adalah jumlah pengguna situs microblogging itu cenderung stagnan, tak seperti kompetitornya, Facebook, yang terus bertambah.
Keadaan itu juga memunculkan kabar bahwa Twitter siap untuk dijual. Tak tanggung-tanggung, calon pembelinya berasal dari perusahaan kenamaan seperti Disney dan Salesforce, termasuk Google. Namun ternyata beberapa perusahaan itu tak juga mengajukan tawaran.
Sementara seorang analis dari University of Pennsylvania Wharton School of Business David Hsu menuturkan keputusan untuk memutus hubungan kerja bisa menjadi pilihan bagi perusahaan agar tak merugi.
Menurut David, dibutuhkan jumlah staf yang ramping untuk mempertahankan inti bisnis Twitter sebagai platform iklan dan pesan.
(Dam/Why)