Liputan6.com, Queensland - Sebuah kejadian tragis yang berawal dari Tinder telah terjadi di Australia. Berawal dari perkenalan di layanan pencarian jodoh tersebut, nyawa seorang wanita tewas karena terjatuh dari balkon apartemen teman kencannya.
Adalah Warriena Wright, seorang wanita asal Selandia Baru yang mengalami peristiwa nahas tersebut. Pada 2014, ia berkenalan dengan seorang pria bernama Gable Tostee melalui Tinder.
Setelah saling berkenalan, keduanya sepakat untuk bertemu dan melanjutkan pertemuan ke apartemen Tostee.
Tak lama tiba di apartemen, kedua orang itu ternyata beradu mulut dan berujung pada jatuhnya Wright dari lantai 14 sebuah apartemen di Surfer Paradise.
Baca Juga
Berdasarkan rekaman yang diungkap di pengadilan, keduanya beradu argumen dan saling memaki. Saat itu, Tostee yang berumur 28 tahun memang terdengar mengancam Wright.
Jaksa menganggap aksi tersebut membuat Wright merasa terancam dan memutuskan untuk meloncat dari balkon apartemen. Namun dikutip dari laman Mirror, Rabu (26/10/2016), Tostee yang awalnya jadi tersangka akhirnya diputuskan tidak bersalah.
Setelah melakukan musyawarah selama beberapa hari, akhirnya juri memutuskan Tostee tak bertanggung jawab atas kematian Wrigth. Ia pun bisa melenggang bebas setelah hampir dua tahun kasus ini berjalan.
Dalam pembelaannya, pengacara Tostee menuturkan peristiwa tersebut adalah tragedi, tapi tak ada unsur pembunuhan atau pembunuhan tak sengaja di dalamnya.
Kasus ini membuat banyak pihak bertanya, apakah mencari jodoh melalui Tinder adalah cara yang aman? Pengamat sosial Dr Lauran Rosewarne mengatakan kalau menemukan pasangan lewat aplikasi memang mudah, tapi tak tertutup kemungkinan bisa menjadi korban kejahatan.
Karena itu, menurut ahli keamanan siber Susan McLean pengguna Tinder tidak membagi informasi yang sangat pribadi seperti nama lengkap, nomor telepon, email. Saat pertama kali bertemu, juga sebaiknya dilakukan di tempat umum.
(Dam/Ysl)
Advertisement