Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Apple, Tim Cook, dilaporkan terlihat jengkel saat menanggapi pertanyaan seorang analis mengenai strategi utama perusahaan. Ia terlihat tidak ingin berlama-lama menanggapi pertanyaan dari analis tersebut.
Dikutip dari Business Insider, Kamis (27/10/2016), dalam acara conference call pada Selasa (25/10/2016), waktu setempat, seorang analis mengatakan Apple belum merilis sebuah produk utama yang benar-benar baru. Ia pun mempertanyakan apakah Apple sebenarnya memiliki strategi untuk tiga hingga lima tahun ke depan.
"Apakah Apple memiliki strategi utama untuk tiga hingga lima tahun ke depan? Saya tahu Anda tidak akan memberi tahu kami, tapi apakah kalian punya satu (strategi) saja?" tanya analis itu kepada Cook.
Baca Juga
Cook pun menjawab, "Kami memiliki daftar (strategi) terkuat yang pernah kami miliki dan kami sangat yakin mengenai semua hal yang ada di dalamnya. Tapi seperti biasanya, kami tidak akan berbicara mengenai hal tersebut."
Jawaban yang disampaikan Cook merupakan respons standar Apple terhadap pertanyaan semacam itu. Namun menurut laporan, nada suara Cook terdengar kesal, terlebih lagi ia tidak menambahkan jawabannya dengan komentar ringan setelahnya.
Setelah jawaban itu, sang analis melanjutkan pertanyaan dengan penekanan apakah Apple menguasai strategi tersebut atau hanya sekadar bereaksi terhadap perubahan pasar. Cook pun menegaskan bahwa Apple memiliki kepekaan yang kuat terhadap pasar.
"Kami memiliki kepekaan yang kuat mengenai ke mana kami mengarah dan kami sangat tangkas untuk mengubahnya," jawab Cook dengan ringkas.
Kepemimpinan Apple dalam industri teknologi memang sudah tidak diragukan selama era Steve Jobs. Namun selama beberapa tahun terakhir, kinerja Apple mendapat sorotan.
Apple mungkin saja berhasil memenuhi target kuartal IV, tapi para investor dilaporkan tidak tutup mata dengan menyusutnya pengapalan seluruh lini produk utama perusahaan.
Cook sebagai pimpinan perusahaan pun saat ini tengah berusaha meyakinkan Wall Street bahwa Apple siap untuk percepatan pertumbuhan baru. Saham Apple sendiri dilaporkan turun sekira 3 persen setelah penutupan perdagangan pada Selasa (25/10/2016).
(Din/Why)