Liputan6.com, Jakarta - Snapchat berencana menjadi perusahaan publik lewat skema penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
Namun, seperti dilaporkan CNET, Kamis (27/10/2016), startup yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat ini, menaikkan target raihan dana dari IPO sebesar US$ 4 miliar sehingga total valuasinya menjadi US$ 35 miliar.
Perusahan ini sebelumnya memilih Morgan Stanley dan Golfman Sachs untuk memimpin IPO. Tidak hanya IPO, Credit Suisse, Barclays, JPMorgan Chase & Co, Deutsche Bank, dan Allen & Co juga rencananya diajak bergabung dengan Book Runner sebagai penjamin emisi utama.
Baca Juga
CEO Snap Inc, Evan Spiegel mengungkapkan niatnya untuk mengajak kelima perusahaan tersebut untuk IPO ini. "Kami membutuhkan (mereka) untuk IPO, kami ada rencana untuk melakukan itu," ujar Spiegel.
Tampaknya, Snapchat sedang berada di posisi yang tepat untuk melaksanakan rencana IPO ini.
Analis memperkirakan perusahan platform foto dan video ini dapat meraup pendapatan hingga US$ 500 juta hingga US$ 1 milliar pada 2017 yang kemungkinan berasal dari pemasaran produk kacamata pintar dan pendapatan iklan.
Alasan snapchat mengubah identitas perusahaan ini adalah untuk mengisyaratkan bahwa Snap Inc berambisi untuk menjadi perusahaan publik.
"Dengan mengubah nama kami, ketika Anda mencari produk kami, akan lebih mudah untuk menemukan informasi yang relevan daripada informasi dari analis finansial perusahaan yang membosankan," tambahnya.
(Raehan Maulida/Cas)