Sukses

Pemerintah Siap Bantu Operator Terbangkan Lebih Banyak Satelit

Kebutuhan akan layanan komunikasi yang kian bertambah mendorong pemerintah untuk terus mengembangkan teknologi penunjang.

Liputan6.com, Jakarta Kebutuhan akan layanan komunikasi yang kian bertambah mendorong pemerintah untuk terus mengembangkan teknologi penunjang, baik melalui fiber optik dengan proyek Palapa Ring ataupun mendorong jumlah satelit yang mengudara.

Menurut Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail Akhmad permintaan transponder untuk keperluan penyiaran dan komunikasi terus meningkat tiap tahunnya. Karena itu, setidaknya dibutuhkan 100 transponder untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Akibatnya, menurut Ismail, Indonesia harus menggunakan satelit asing agar dapat mencukupi kebutuhan transponder. Berdasarkan informasi saat ini, setidaknya ada 34 satelit asing yang beroperasi di Indonesia untuk memberikan layanannya.

Untuk itu, pemerintah dalam hal ini akan berupaya keras untuk menambah slot orbit bagi yang dapat digunakan Indonesia. Upaya yang tak mudah ini diharapkan dapat juga dilakukan oleh operator satelit Tanah Air.

"Saya mengharapkan operator satelit Indonesia dapat menjawab tantangan ini," ujarnya saat pembukaan seminar peringatan 40 Tahun Satelit Indonesia Mempersatukan Nusantara di Jakata, Kamis (27/10/2016).

Menyoal slot orbit yang dimiliki Indonesia, Ismail memang tak menampik jumlahnya beberapa tahun terakhir ini tak bertambah. Saat ini Indonesia hanya memiliki tujuh slot orbit dimana enam di antaranya sudah terisi.

Karenanya, upaya untuk mempertahankan slot ini terus dilakukan. Salah satu upaya yang telah berhasil dilakukan untuk mempertahankan slot orbit adalah slot orbit 118 derajat BT.

"Slot orbit merupakan aset nasional berharga dan yang ada saat ini harus dipertahankan. Sebab, apabila lepas bisa merugikan Indonesia," ujarnya mengakhiri pembicaraan.

Sementara, ditemui di tempat terpisah, Kepala Bidang Regulatory Affair Asosiasi Satelit Indonesia Muharzi Hasril menuturkan setidaknya Indonesia memiliki 10 slot orbit untuk menunjang keperluan komunikasi.

"Idealnya Indonesia memiliki sepuluh slot orbit, tapi kebutuhan untuk satelit memang masih tergantung kebutuhan atau traffic," tuturnya.

Hanya, ia menyebut pengurusan untuk memperoleh slot orbit memang tak mudah. Sebelum siap meluncur, masing-masing negara harus menyelesaikan koordinasi satelit terlebih dulu.

Hal itu dilakukan agar satelit yang diluncurkan tidak menimbulkan gangguan atau terganggu negara lain. Tiap negara juga dibebaskan untuk melakukan koordinasi sesuai kemampuannya.

Selain itu, secara operasional satelit yang ada saat ini juga sudah penuh, belum lagi pengurusan dokumen yang cukup banyak. Kendala itu yang membuat pengurusan slot orbit tak sekadar perkara perizinan.

"Karena itu, tak melulu pihak yang punya uang bisa memiliki banyak satelit. Harus diperhatikan hasil koordinasi dan juga pengurusan lainnya," tuturnya mengakhiri pembicaraan.

(Dam/Ysl)