Liputan6.com, Jakarta - Menjawab tantangan soal semakin tingginya serangan siber di dunia, Microsoft secara resmi memperkenalkan solusi Enterprise Mobility+Security (EMS) di Indonesia.
Sebagai sebuah solusi, EMS mampu mengidentifikasi aksi serangan siber secara mobile sebelum serangan tersebut menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan.
Lewat EMS, Microsoft menghadirkan perlindungan tingkat lanjut dengan solusi keamanan berbasis identitas. Dengan fitur single-sign on ID, pengguna dapat mengakses data center perusahaan dan aplikasi Software as a Service (SaaS) tanpa perlu menghapal banyak username dan password.
"Tak hanya itu, EMS memiliki kemampuan untuk mengatur perangkat dan aplikasi mobile serta PC melalui fitur Microsoft Intune. Dengan ini, pengguna dapat mengakses aplikasi dan data perusahaan melalui perangkat dengan lebih aman, baik menggunakan sistem operasi Windows, Android maupun iOS," jelas Pravina Halim, Enterprise Mobility+Security Product Marketing Manager, Microsoft Indonesia, Rabu (2/11/2016) di kantor Microsoft Indonesia, Jakarta.Â
Baca Juga
Salah satu industri yang menjadi target layanan Microsoft ini adalah perbankan. Jadi "garda terdepan" dalam perkembangan sebuah negara, perbankan dinilai memiliki infrastruktur keamanan TIK yang cukup canggih.
"Sayangnya, walau perusahaan sudah berinvestasi besar pada keamanan TIK, hal tersebut tidak menjamin kalau perusahaan bebas dari serangan siber," ucap Kirby Chong, Security Chief Information Officer, PT Visionet Data International, dalam kesempatan yang sama.
Dengan fitur pendukung produktivitas seperti Office Mobile pada EMS, perusahaan tidak perlu khawatir akan ancaman oknum internal dari berbagai tempat dengan membatasi fitur-fitur seperti copy, cut, paste, dan save as.
Selain itu, EMS juga mampu mengenkripsi data, memberi label, dan melakukan perlakuan khusus untuk data-data penting yang berhubungan dengan perusahaan.
(Ysl/Isk)