Liputan6.com, Jakarta - Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, mengimbau para generasi muda Indonesia untuk tidak merasa rendah diri bersaing dengan developer asing. Ia menilai Indonesia memiliki bakat yang tak kalah hebat.
Karena itu, dalam ajang Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC) tahun ini lebih memiliki nuansa internasional. Pasalnya, ada beberapa peserta yang berasal dari luar negeri. Keikutsertaan peserta asing, katanya, dapat memberikan kepercayaan diri bagi orang Indonesia untuk bersaing.
"Kita juga butuh tolak ukur, karena itu kali ini pesertanya ada dari beberapa negara lain seperti Jepang. Dengan begitu mereka bisa lebih percaya diri, apalagi jika peserta Indonesia berhasil lebih unggul," tutur Alex saat ditemui di kantor Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (2/11/2016).Â
Baca Juga
 Ia pun mengimbau developer lokal jangan sampai merasa jago kandang ketika menghadapi lawan mereka dari luar negeri.
"Jangan sampai mereka (developer lokal) merasa hanya jago kandang, karena sebelumnya tidak pernah mendapat sorotan dari luar. Melalui IWIC dan peserta asing, kita berharap mereka bisa lebih percaya diri," tambahnya.
Seperti diketahui, IWIC 10 yang digelar sejak April 2016 juga diikuti oleh peserta dari sejumlah negara, seperti Jepang, Filipina, dan Myanmar.
Seluruh peserta menjalani beragam kegiatan, di antaranya roadshow kampus dan komunitas developer, Kids Hackathon, Developer Hackathon, Developer Challenge, dan Enterpreneurship Bootcamp selama dua hari.
Keterlibatan peserta asing, kata Alex, secara tidak langsung memberikan kesempatan bagi para developer Indonesia untuk bersaing dengan developer global.
"Ini merupakan kesempatan bagi generasi muda untuk menunjukkan kemampuan mereka di pentas global, sekaligus menciptakan aplikasi berkualitas untuk Indonesia," tutupnya.
(Din/Isk)