Sukses

Misteri Batu Meteorit di Permukaan Planet Merah

Batu tersebut, memiliki warna berbeda dari bebatuan Mars pada umumnya. Batu itu berwarna abu-abu gelap dan dilapisi material seperti besi.

Liputan6.com, California - Ada saja hal menarik yang bisa 'dikupas' dari Planet Mars. Baru-baru ini, robot rover NASA--Curiosity, kembali menemukan objek misterius di permukaan Planet Merah.

Objek tersebut berbentuk sebuah batu berwarna abu-abu gelap, warnanya bahkan berbeda dari bebatuan Mars yang biasanya memiliki warna merah jingga. Diduga, batu tersebut adalah batu meteorit.

Menurut informasi yang Tekno Liputan6.com rangkum dari laman Space, Sabtu (5/11/2016), Curiosity menggunakan teknologi laser untuk menganalisa komposisi kimia batu misterius tersebut.

Setelah diperiksa, para ilmuwan NASA mengungkap bahwa batu itu merupakan pecahan meteorit yang terjatuh menembus atmosfer planet. Para ilmuwan pun menyebutnya sebagai "Egg Rock", karena bentuknya sekilas mirip telur yang dilapisi material besi.

Para ilmuwan menduga, batu meteorit ini memiliki komposisi kimia yang sama dengan batu meteorit yang sempat jatuh di Bumi.

Karena itu, lewat data yang dikirim Curiosity ke NASA, mereka mempelajari lebih lanjut tentang komposisi batu meteorit ini dengan teknologi ChemCam.


Cara kerja ChemCam tergolong kompleks. Ia menggunakan teknik laser api untuk memecah batu dan menghasilkan senyawa elektron. Senyawa tersebut membuat batu secara tak langsung 'mencipratkan' cahaya. Maka itu, para ilmuwan dapat memeriksa karakteristik cahaya ini agar bisa mendeteksi komposisi kimia batu meteorit.

Setelah didata ulang, ChemCam menunjukkan informasi terbaru seputar batu meteorit yang menyebutkan komponen 'non-native' Mars. Artinya, batu ini bukan berasal dari permukaan planet.

"Batu ini terbuat dari besi, nikel, fosfor dan beberapa elemen lain. Kami simpulkan objek tersebut bukan berasal dari tanah Mars," kata Horton Newsom, juru bicara dari NASA.

Ini memang pertama kalinya NASA menemukan objek misterius yang tidak dianggap 'familiar' di Mars. Batu tersebut ditemukan pada 30 Oktober 2016 lalu dengan kamera milik Curiosity yang bernama Mastcam.

(Jek/Ysl)