Sukses

Turki Jegal Facebook, YouTube, WhatsApp, dan Twitter

Lagi-lagi, jejaring sosial populer seperti Facebook, WhatsApp, Twitter hingga YouTube kembali diblokir di Turki. Apa alasannya kali ini?

Liputan6.com, Istanbul - Beberapa jejaring sosial mulai dari Facebook, WhatsApp, Twitter hingga YouTube kembali diblokir di Turki. Pemblokiran tersebut berkaitan dengan kejadian penangkapan 11 politisi pro-etnik Kurdi.

Menurut informasi yang dilansir Mirror, Senin (7/11/2016), pemblokiran ini dilakukan oleh pihak penyedia layanan internet (ISP). Jika pemblokiran memiliki jangka waktu panjang, dampaknya akan sangat besar. Pasalnya, Turki mengantongi sekitar 47 juta orang pengguna internet harian.

Informasi ini awalnya terungkap dari kelompok Turkey Blocks, yang mana sering melaporkan tindak pemblokiran di negara tersebut. Berdasarkan pantauan mereka, pemblokiran terjadi pada Kamis (3/11/2016), waktu setempat.

Hampir semua penyedia layanan internet, seperti TTNet dan Turkcell, juga terlibat dalam tindakan pemblokiran itu.

Akan tetapi, beberapa pengguna internet masih bisa mengakses jejaring sosial mereka dengan ISP UyduNet.

Selain keempat jejaring sosial populer ini, jejaring sosial seperti Instagram dan Skype ternyata juga kena getahnya. Bedanya, jika Facebook, WhatsApp, Twitter dan YouTube benar-benar diblokir, dua jejaring sosial ini justru sulit diakses, meski tidak ada informasi pemblokiran pada keduanya.

Sebagaimana diungkapkan Turkey Blocks, pemblokiran itu sama saja halnya dengan tindakan sensor. Tujuannya, demi mengontrol peredaran berita soal insiden politik di Turki.

Sebelumnya, duduk perkara berawal dari penangkapan Selahattin Demirtas dan Figen Yuksekdag, mereka merupakan pimpinan Partai Demokrasi Rakyat (HDP) yang mendukung etnik Kurdi. Tak hanya dua orang itu, sekitar 10 anggota parlemen lain dari HDP juga dibekuk.

Ini memang bukan pertama kalinya akses internet ke jejaring sosial ‘dipasung’ di Turki. Beberapa kali pemblokiran sempat terjadi saat aksi demonstrasi untuk memprotes penangkapan wali kota Diyabakir, Gultan Kisanak dan wakil. Dua orang tersebut ditangkap karena isu terorisme.

(Jek/Ysl)