Liputan6.com, Jakarta - Ranah pendidikan di Indonesia tengah bertransformasi berkat pengaruh teknologi informasi. Mau tak mau, proses belajar mengajar yang tadinya bersifat konvensional, harus berevolusi perlahan menjadi digital.
Melihat kesempatan ini, Fujitsu Limited dan PT Fujitsu Indonesia akhirnya ikut 'terjun' untuk membantu proses transformasi berjalan masif dan merata.
Sebagai pilot project, perusahaan teknologi asal Negeri Sakura itu memilih SMA Negeri 74 Jakarta untuk melakukan uji coba penerapan education support system.
Uji coba yang berlangsung mulai 7 November hingga 23 Desember 2016 ini akan menerapkan solusi digital yang mana dapat membuat proses belajar lebih mudah, cepat, dan terkontrol.
Fujitsu juga menggandeng lembaga swadaya masyarakat Global Peace Indonesia, yang mana fokus mendukung peningkatan kapabilitas siswa di Indonesia. Karenanya, Global Peace Indonesia pun menyambut antusias langkah Fujitsu untuk mendigitalisasikan jagat pendidikan Indonesia.
Achmad S. Sofwan, President Director Fujitsu Indonesia mengatakan bahwa program tersebut berada di jalur yang sama dengan misi Fujitsu yang ingin mewujudkan “Human-Centric Inteeligent Society”, di mana inovasi bisnis dan sosial kelak bisa sukses terwujud karena memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang tepat.
Baca Juga
“Melalui metode penyampaian yang telah teruji, kami berharap siswa yang saat ini merupakan bagian dari generasi digital bisa mendorong mereka untuk memahami filosofi teknologi bagi peningkatan kualitas kehidupan, belajar membangun karakter diri serta meningkatkan kreativitas dan berinteraksi dengan lingkungannya,” kata Sofwan, Senin (7/11/2016) di SMA Negeri 74 Jakarta.
Pada kesempatan yang sama, Marendy Andhika selaku Presales Consultant Application Services Fujitsu Indonesia, mengungkapkan ada dua jenis solusi digital yang ditawarkan Fujitsu.
Beberapa di antaranya berupa perangkat tablet Fujitsu ARROWS Tab Q705 serta paket software Fujitsu Education Solution K-12 Learning Information Utilization System V1 Chietama, di mana merupakan software yang bisa digunakan baik oleh pihak guru dan murid untuk melangsungkan proses belajar mengajar berbagai mata pelajaran.
“Chietama sangat membantu pihak guru untuk menyiapkan material dengan memanfaatkan sumber daya TIK. Semua informasi akan disimpan dalam bentuk file stored lesson dan student learning records yang bisa dimanfaatkan untuk menopang peningkatan kemampuan akademik siswa,” tutur Marendy menjelaskan.
Sistem Chietama, sebagaimana dilanjutkan Marendy, juga bisa membantu siswa mengoleksi tugas dan hasil karya di tablet Fujitsu. Dengan begitu, tingkat partisipasi dan keaktifan mereka bisa ditingkatkan.
“Sebelumnya sistem ini sudah diterapkan di Jepang dan Thailand. Hasilnya sangat memuaskan. Untuk sekarang, kita uji coba di SMA 74 dulu,” tambahnya.
Melalui implementasi solusi digital ini diharapkan dapat memajukan pendidikan Indonesia, ditambah tingkat efektivitas pendidikan via pendayagunaan teknologi akan terus meningkat.
Tak tanggung-tanggung, Fujitsu bahkan menargetkan ingin memajukan kemampuan akademik siswa di Indonesia yang kini mencapai hingga 50 juta jiwa, dari SD hingga SMA, dengan jumlah sekitar 3 juta guru yang ada hingga saat ini.
(Jek/Isk)