Liputan6.com, Tiongkok - Regulator bisnis Tiongkok mengingatkan para CEO perusahaan belanja online, termasuk Alibaba Group Holding dan JD.com, untuk tidak menjalankan praktik curang selama Festival Singles Day. Festival tersebut merupakan hari belanja tahunan terbesar di Tiongkok.
Acara yang digelar setiap 11 November itu diprediksi menghasilkan miliaran dolar dari barang yang dijual secara online ditambah potongan harga.
Festival tersebut sekaligus menjadi barometer untuk industri e-Commerce dan ekonomi konsumen di seluruh wilayah Tiongkok. Transaksi Alibaba saja sendiri melampaui US$ 14 milar pada tahun lalu dan diprediksi akan tumbuh pada tahun ini.
State Administration for Industry and Commerce (SAIC) mengatakan telah bertemu dengan perwakilan Alibaba, JD.com, Amazon.com Inc, Baidu Ic. Tencent Holdings dan sejumlah perusahaan lain pada Senin, 7 November 2016.
Baca Juga
Pihaknya mengingatkan mereka untuk tidak menjual barang palsu, memalsukan angka penjualan, dan terlibat dalam berbagai praktik curang lainnya.
"SAIC akan memperkuat pengawasan, memantau dan mengatur pasar online sesuai dengan hukum. Selain itu, juga bersama dengan mayoritas pemain industri menciptakan sebuah lingkungan pasar online dengan kompetisi yang sehat dan lingkungan untuk konsumsi online yang aman," ucap SAIC dalam pernyataannya.
Peringatan dari SAIC bukan tanpa alasan. Pasalnya, karena persaingan sengit saat Single Day menyebabkan adanya tuduhan taktik curang yang dilakukan platform belanja online, termasuk iklan palsu dan memaksa penjual untuk memilih satu platform saja.
SAIC juga meminta perusahaan e-Commerce untuk menghindari angka transaksi palsu, iklan, dan menjual produk palsu atau jelek. Selain itu, mereka juga diingatkan untuk tidak menyebarkan penilaian pengguna yang tidak benar. Demikian seperti dikutip dari Reuters, Kamis (10/11/2016).
(Din/Cas)