Liputan6.com, Jakarta - Para pemasar, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, ditantang untuk menemukan berbagai cara kreatif baru untuk menarik perhatian segmen audiens baru yaitu generasi milenial.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada 2016 ini, 41 persen populasi Indonesia terdiri dari generasi milenial—lahir antara tahun 1980-an hingga awal 2000-an. Hal ini menjadikan mereka sebagai salah satu audiens utama yang harus diperhatikan oleh brand.
Penelitian terbaru dari TNS menunjukkan bahwa pengguna generasi milenial di negara-negara yang disurvei, ingin menjadi bagian dari apa yang sedang populer saat ini. Mereka menyukai co-creation dan mengharapkan brand memiliki engagement yang lebih baik.
Di Indonesia, 83 persen pengguna generasi milenial ini mengatakan, Twitter dapat dipercaya untuk informasi produk. Penelitian TNS yang berlangsung pada tengah tahun pertama 2016 ini, menyasar 3.000 responden di Indonesia, India, Singapura, Korea, Mesir, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Penelitian ini menelaah aktivitas keseharian para pengguna generasi milenial untuk membantu pemasar memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai nilai-nilai personal mereka, perilaku, cara mereka melihat kehidupan serta berbagai kebiasaan mereka di kehidupan sosial dan digital.
"Penelitian terbaru mengenai generasi milenial ini menyoroti motivasi dan preferensi mereka di dunia digital, serta bagaimana Twitter menjadi bagian dalam keseharian mereka," ujar Roy Simangunsong, Country Business Head, Twitter Indonesia, kepada Tekno Liputan6.com, dalam pernyataannya.Â
Baca Juga
Dengan mayoritas aktif di platform saat ini, menurut Roy, Twitter sebenarnya telah menjadi pengalaman first screen generasi milenial untuk membuat dan mencari konten berkualitas, serta membantu mereka menjadi bagian dari sebuah percakapan yang sedang terjadi saat ini.
Berikut adalah beberapa poin hasil dari penelitian yang perlu diketahui para pemasar mengenai pengguna Twitter generasi milenial di Indonesia:
Awareness
- Lebih dari 50 persen mengungkapkan, Twitter memungkinkan mereka menemukan video-video baru dan hampir 60 persen lebih menyukai video online berdurasi pendek.
- Lebih dari 50 persen senang melihat konten video. Ciptakan konten video yang singkat, namun dapat membuat mereka berhenti dan mau melihat konten tersebut.
- Lebih dari 50 persen, misalnya, mengikuti akun Twitter acara TV yang sedang mereka tonton selama jeda komersial—baik itu untuk mencari informasi yang berkaitan dengan acara tersebut, maupun untuk berinteraksi dengan penggemar lainnya.
Pertimbangan
Advertisement
- 7 dari 10 pengguna Twitter generasi milenial di Indonesia senang mencoba berbagai produk dan/atau jasa baru.Â
Pembelian
- 9 dari 10 menggunakan perangkat mobile pada saat mereka masih di dalam toko, baik itu untuk mencari saran mengenai produk yang akan dibeli, maupun informasi tentang potongan harga — setengahnya mencari informasi mengenai promosi melalui Twitter.
Retensi
- Tiga jenis brand yang banyak diikuti oleh pengguna Twitter generasi milenial di Indonesia adalah fashion & kecantikan, makanan & minuman, serta travel.
Advokasi
- 2 dari 3 pengguna generasi milenial di Indonesia ingin suara atau opininya didengar. Libatkan mereka dalam kampanye brand Anda.
- 50 persen pengguna generasi milenial di Indonesia menginginkan layanan konsumen di Twitter setiap saat.
(Why/Isk)